Detik-detik Tenggelamnya KM Dewi Sejahtera

Kamis, 04 September 2014 - 11:05 WIB
Detik-detik Tenggelamnya KM Dewi Sejahtera
Detik-detik Tenggelamnya KM Dewi Sejahtera
A A A
BITUNG - Perjalanan kapal kargo spesialis muatan kopra KM Dewi Sejahtera, pada Sabtu 30 Agustus 2014, merupakan perjalanan terakhir, bagi tiga orang Anak Buah Kapal (ABK) Ahmad Yani, Mardin, dan Yongky.

Kapal mengalami kecelaaan di koordinat 01.46 Lintang Utara dan 126.20 Bujur Timur atau berada di Laut Maluku. Ketujuh orang ABK tenggelam, tiga di antaranya tewas setelah digigit ikan hiu.

Ronny Gurune (42), salah satu korban selamat menceritakan krnologis kejadian itu.

“Malam itu kami dari Pelabuhan Jailolo, tanpa firasat apapun kemudian bertolak ke Bitung sambil membawa 6.000 kopra. Perjalanan kali ini merupakan perjalanan keenam kalinya bagi saya,” katanya, ditemui wartawan, Kamis (4/9/2014).

Sekira pukul 21.00 WITA, kata dia, ombak kencang menghantam kapal sehingga bagian buritan kapal pecah.

“Saya dengan Ahmad Yani adalah juru kemudi kapal tersebut. Namun pada saat kejadian, kemudi dipegang Ahmad. Ketika ombak memecahkan buritan (bagian depan kapal), Sadan (ABK) mengabarkan pada kami bahwa kamar mesin sudah kemasukan air,” tuturnya.

Bersama seluruh kru, air dikeluarkan dari dalam kamar mesin menggunakan empat buah pompa air. Tapi usaha itu sia-sia, air lebih banyak yang masuk dibandingkan yang keluar. “Saat itu kapten kapal memerintahkan kami memakai baju pelampung,” jelasnya.

Karena merasa kapal akan tenggelam, dirinya mengambil tangga kapal dan sebuah drum bekas fiber kemudian membuat rakit dan setelah jadi kemudian melemparnya ke luar dari kapal.

“Ketika kapal sudah mulai miring kapten menyuruh kami untuk meloncat ke laut menyelamatkan diri ke rakit yang kami buat,” kenangnya.

Lanjut lelaki beranak dua ini, proses tenggelamnnya kapal cukup singkat, hanya sekira sejam. Awalnya kapal miring, kemudian bagian buritan tenggelam, diikuti pantat kapal menukik ke atas. Saat itu, baling-baling kapal pun terlihat dan seluruh badan kapal terperosok masuk ke air dengan benturan yang dahsyat.

Beberapa jam terapung di air dengan mengandalkan satu rakit. Petaka mulai muncul sekira pukul 00.00 WITA, komplotan ikan hiu datang menyerang dan menggigit.

“Mardin, Yongky, Ahmad, dan Andi, termasuk saya juga digigit hiu. Mardin digigit di betis kiri, sementara Yani di pergelangan kaki kanan, Yongki di bagian dekat mata kaki," terangnya.

Dia melanjutkan, Andi terkena gigitan di bagian tumit yang nyaris terlepas. Sedangkan kapten dan Kepala Kamar Mesin tidak kena digigit, karena posisi mereka di tengah rakit.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7998 seconds (0.1#10.140)