Delapan Bulan, 280 Kebakaran Terjadi di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Delapan bulan terakhir, 280 peristiwa kebakaran terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Khusus bulan Agustus, terjadi 83 kasus.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Chandra Oratmangun mengatakan, selama 2013, jumlah kebakaran mencapai 397 kasus. Namun jumlah ini jauh menurun jika dibandingkan setahun sebelumnya, yakni 2012 yang mencapai 539 kasus.
Peristiwa kebakaran ini biasanya akan terus naik hingga September 2014. Cuaca panas dengan kelembaban yang kurang turut memicu menyebarnya api jika muncul sumber api. Bulan Agustus grafiknya tertinggi karena cuaca yang cukup terik.
"Banyak di antaranya kasus kebakaran akibat alang-alang atau rerumputan yang terbakar. Ini disebabkan masyarakat membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan, seperti yang terjadi di Sambikerep dan Darmo Permai beberapa waktu lalu," katanya, Rabu (3/9/2014)
Untuk antisipasi terbakarnya rumput liar ini, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya mengeluarkan surat imbauan pada para pemilik lahan kosong yang banyak ditumbuhi alang-alang. Mereka diminta untuk memotong rumput yang tidak terawat tersebut. Selain tidak indah, juga bisa mudah dilalap api jika ada pemicunya.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran juga menambah tiga pos pembantu pemadaman di Keputih, Warugunung, dan Gunung Anyar. Masing-masing pos pembantu akan disiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran sehingga jika sewaktu-waktu ada kasus kebakaran di wilayah tersebut bisa langsung diatasi.
Penambahan pos pembantu dan mobil pemadam kebakaran ini didanai sekitar Rp10 miliar. Saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya memiliki lima Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan 12 pos pembantu. Mereka didukung 57 unit mobil pemadam kebakaran berbagai jenis.
"Penurunan kasus kebakaran biasanya terjadi pada Oktober seiring pergantian musim dari kemarau ke penghujan," pungkasnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Chandra Oratmangun mengatakan, selama 2013, jumlah kebakaran mencapai 397 kasus. Namun jumlah ini jauh menurun jika dibandingkan setahun sebelumnya, yakni 2012 yang mencapai 539 kasus.
Peristiwa kebakaran ini biasanya akan terus naik hingga September 2014. Cuaca panas dengan kelembaban yang kurang turut memicu menyebarnya api jika muncul sumber api. Bulan Agustus grafiknya tertinggi karena cuaca yang cukup terik.
"Banyak di antaranya kasus kebakaran akibat alang-alang atau rerumputan yang terbakar. Ini disebabkan masyarakat membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan, seperti yang terjadi di Sambikerep dan Darmo Permai beberapa waktu lalu," katanya, Rabu (3/9/2014)
Untuk antisipasi terbakarnya rumput liar ini, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya mengeluarkan surat imbauan pada para pemilik lahan kosong yang banyak ditumbuhi alang-alang. Mereka diminta untuk memotong rumput yang tidak terawat tersebut. Selain tidak indah, juga bisa mudah dilalap api jika ada pemicunya.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran juga menambah tiga pos pembantu pemadaman di Keputih, Warugunung, dan Gunung Anyar. Masing-masing pos pembantu akan disiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran sehingga jika sewaktu-waktu ada kasus kebakaran di wilayah tersebut bisa langsung diatasi.
Penambahan pos pembantu dan mobil pemadam kebakaran ini didanai sekitar Rp10 miliar. Saat ini, Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya memiliki lima Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan 12 pos pembantu. Mereka didukung 57 unit mobil pemadam kebakaran berbagai jenis.
"Penurunan kasus kebakaran biasanya terjadi pada Oktober seiring pergantian musim dari kemarau ke penghujan," pungkasnya.
(zik)