Gubernur Riau Sumpah Tak Lakukan Pelecehan Seks
A
A
A
PEKANBARU - Gubernur Riau, Annas Maamun bersumpah tidak melakukan pelecehan seksual seperti yang dilaporkan Wide Wirawati (39) yang merupakan seorang anak dari tokoh Riau, Soemardi Thaher.
Sebelumnya Wide melaporkan orang nomor satu di Provinsi Riau ini ke Mabes Polri terkait dugaan pelecehan seksual.
"Tadi saya sudah jumpa sama Pak Gubernur Riau terkait masalah itu. Namun Beliau mengatakan hal itu fitnah," kata juru bicara Gubernur Riau, Yoserizal Senin (1/9/2014).
Dia mengatakan, bahwa permasalah pelecehan seksual yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian sudah diketahui istri Annas Maamun.
"Pak Gubernur sudah bersumpah dengan istrinya bahwa tidak melakukan hal itu," ucapnya.
Wide melaporkan kasus pelecehan seksual ke polisi. Dia menyebutkan pelecehan seksual itu terjadi pada 30 Mei 2014. Kejadiannya saat korban disuruh datang oleh Gubernur Riau ke rumah pribadinya di Jalan Belimbing, Pekanbaru.
Disana korban yang memiliki yayasan pendidikan untuk pengajuan proposal seminar dipaksa memegang alat vital Annas Maamun. Ini setelah Gubernur Riau membuka reseleting.
"Kasusnya sudah lama, tapi kenapa baru dilaporkan ke polisi. Dan setelah kejadian itu, Wide sering datang ke Kantor Gubernur. Itu tujuannya apa perlu dipertanyakan juga," ucapnya.
Sebelumnya Wide melaporkan orang nomor satu di Provinsi Riau ini ke Mabes Polri terkait dugaan pelecehan seksual.
"Tadi saya sudah jumpa sama Pak Gubernur Riau terkait masalah itu. Namun Beliau mengatakan hal itu fitnah," kata juru bicara Gubernur Riau, Yoserizal Senin (1/9/2014).
Dia mengatakan, bahwa permasalah pelecehan seksual yang sudah dilaporkan ke pihak kepolisian sudah diketahui istri Annas Maamun.
"Pak Gubernur sudah bersumpah dengan istrinya bahwa tidak melakukan hal itu," ucapnya.
Wide melaporkan kasus pelecehan seksual ke polisi. Dia menyebutkan pelecehan seksual itu terjadi pada 30 Mei 2014. Kejadiannya saat korban disuruh datang oleh Gubernur Riau ke rumah pribadinya di Jalan Belimbing, Pekanbaru.
Disana korban yang memiliki yayasan pendidikan untuk pengajuan proposal seminar dipaksa memegang alat vital Annas Maamun. Ini setelah Gubernur Riau membuka reseleting.
"Kasusnya sudah lama, tapi kenapa baru dilaporkan ke polisi. Dan setelah kejadian itu, Wide sering datang ke Kantor Gubernur. Itu tujuannya apa perlu dipertanyakan juga," ucapnya.
(sms)