Ribuan Warga Lamongan Se-Jabodetabek Kumpul di TMII

Minggu, 31 Agustus 2014 - 19:24 WIB
Ribuan Warga Lamongan Se-Jabodetabek Kumpul di TMII
Ribuan Warga Lamongan Se-Jabodetabek Kumpul di TMII
A A A
JAKARTA - Ribuan warga asli Lamongan yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), kumpul bareng di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (31/8/2014) siang.

Suasana keakraban dan kekeluargaan terjalin hangat di antara para perantau.

Mereka terlihat saling bercengkrama satu sama lain. Ada yang baru berkenalan dan banyak pula yang sudah saling kenal.

Ribuan warga Lamongan yang terjalin dalam Paguyuban Putera Asli Lamongan (Pualam) Se-Jabodetabek ini datang dari berbagai latar belakang. Ada yang bekerja sebagai pejabat pemerintah pusat, pengusaha, anggota DPR, pelajar, dan para pedagang kaki lima, terutama pengusaha warung pecel lele yang banyak tersebar di berbagai penjuru Jabodetabek.

Suguhan kesenian khas daerah seperti Tari Remo dan musik Campursari yang didatangkan langsung dari Lamongan semakin membuat suasana pertemuhan tahunan ini semakin gayeng.

Untuk mengobati kerinduan terhadap makanan khas daerah, mereka juga bisa menikmati aneka makanan daerah Jawa Timur, seperti rawon, tahu campur, rujak cingur maupun pecel Madiun yang bisa didapatkan di Anjungan Jawa Timur TMII.

Bupati Lamongan Fadeli yang hadir dalam acara halalbihalal warga Lamongan di Jabodetabek tersebut mengatakan, acara seperti ini sangat baik untuk mempererat tali silaturahmi antarsesama warga Lamongan di perantauan. Meski jauh dari daerah asalnya, mereka tetap bisa membina keakraban sebagai keluarga besar.

”Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini untuk meningkatkan tali silaturahmi sekaligus menjalin komunikasi dengan jajaran Pemkab Lamongan,” ujar Fadeli.

Menurutnya, hingga saat ini warga Lamongan yang tinggal di wilayah Jabodetabek berkisar 3.000-5.000 orang. Mereka tersebar di berbagai bidang pekerjaan. Namun yang paling banyak memang berprofesi sebagai pedagang makanan khas Lamongan seperti pecel lele, tahu campur ataupun soto. ”Warga Lamongan yang ada di wilayah Jabodetabek ini banyak yang sukses di berbagai bidang karena keuletan yang mereka miliki,” ungkapnya.

Fadeli mengatakan, kebanyakan dari warganya yang tinggal di wilayah Jabodetabek juga masih punya rumah di Lamongan. ”Mereka kebanyakan rumahnya dua. Ada yang di sini (Jabodetabek), tapi di kampung rumahnya juga gede-gede,” paparnya.

Pihaknya selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan warganya yang tinggal di perantauan karena mereka juga berkontribusi ke daerah.

”Mereka bekerja di Jakarta tapi masih mau memikirkan daerahnya. Bahkan ada paguyuban warga Lamogan di luar yang berinisiatif untuk ikut membangun jalan di Lamongan yang masih rusak,” katanya.

Ketua Pualam Sun’an Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan Pemkab Lamongan untuk rutin menggelar acara halalbihalal bagi ribuan warga Lamongan yang tinggal di wilayah Jabodetabek.

Bahkan, Pualam juga mendirikan koperasi khusus anggota Pualam yang mereka namai Koperasi Pecel Lele. Koperasi ini bisa membantu usaha kecil dan menengah (UKM) milik warga Lamongan. Kebanyakan pesertanya adalah pedagang warung pecel lele Lamongan yang tersebar dimana-mana.

”Kami ingin silaturahmi dan komunikasi terus terbangun antara warga Lamongan yang tinggal di Jakarta dan pemerintah daerah. Makanya kegiatan seperti ini sangat penting,” tuturnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5921 seconds (0.1#10.140)