Eks Wakil Bupati Semarang Tidak Ditahan
A
A
A
UNGARAN - Mantan Plt Bupati Semarang Siti Ambar Fathonah tidak ditahan oleh aparat Kejaksaan maupun Kepolisian. Padahal berkas kasusnya telah dinyatakan lengkap sudah lengkap (P21) dan telah dilimpahkan Mabes Polri ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat.
Yang bersangkutan, Kamis pagi (28/8/2014) sudah kembali ke rumahnya di Pringapus, Kabupaten Semarang dan beraktivitas seperti biasa.
“Ibu sudah pulang tadi pagi. Ibu dan bapak sampai rumah sekitar jam 07.00 WIB. Dari Jakarta menumpang pesawat dan turun di Bandara Ahmad Yani, Semarang,” ungkap Suluh, anak Ambar Fathonah saat ditemui di rumahnya di Kampung Kauman, Kelurahan Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kamis (28/8/2014).
Suluh membantah jika kepergian ibunya ke Jakarta dua hari lalu lantaran ditangkap polisi maupun terlibat dalam perkara hukum.
Sepengetahuannya, selama ini sang ibu tak pernah terlibat konflik dengan orang lain, terlebih menyangkut persoalan utang piutang.
Kepergian ke Jakarta hanya dijadikan saksi oleh kepolisian untuk kepentingan pemeriksaan sebuah perkara.
“Makanya saya hanya ketawa begitu membaca di media online bahwa ibu saya ditangkap polisi karena dugaan penipuan,” ujar Suluh.
Pantauan di kediaman Ambar yang berlokasi di samping Pasar Pringapus terlihat sepi. Tidak nampak siapapun kecuali Suluh. Hanya terlihat tiga unit mobil yang terparkir di garasi rumah.
Atas pemberitaan penangkapan Ambar, Suluh mengakui banyak warga yang penasaran dan datang ke rumah.
“Pagi tadi (kemarin) banyak yang datang. Saya minta masuk saja sendiri dan bertanya langsung kepada ibu, karena memang ibu ada di rumah,” imbuhnya.
Sementara itu kabar penangkapan Ambar Fathonah oleh tim Mabes Polri mengejutkan tetangganya di Kampung Kauman Tengah.
Mereka tidak menyangka jika sosok yang selama ini dikenal tidak pernah neko-neko di kampung ternyata harus berurusan dengan hukum.
“Dapat kabar dari teman penjual ikan, katanya diberitakan ditangkap polisi. Ya jelas kaget mas. Wong selama ini juga tidak pernah piye-piye (bermasalah), tiba-tiba diberitakan ditangkap polisi,” tutur Ny Amanah (63) tetangga sekaligus pemilik toko kelontong sebelah rumah Ambar.
Menurut Amanah, Ambar Fathonah merupakan warga asli Kampung Kauman Tengah. Namun setelah kalah di pilkada dan tidak lagi menjabat sebagai Plt Bupati Semarang, kondisi ekonomi keluarga Ambar terlihat tidak seperti sebelumnya.
“Biasanya tiap tahun ikut kurban, sapi atau kambing. Tapi pas Idul Adha tahun lalu, beliau tidak kurban,” imbuhnya.
Yang bersangkutan, Kamis pagi (28/8/2014) sudah kembali ke rumahnya di Pringapus, Kabupaten Semarang dan beraktivitas seperti biasa.
“Ibu sudah pulang tadi pagi. Ibu dan bapak sampai rumah sekitar jam 07.00 WIB. Dari Jakarta menumpang pesawat dan turun di Bandara Ahmad Yani, Semarang,” ungkap Suluh, anak Ambar Fathonah saat ditemui di rumahnya di Kampung Kauman, Kelurahan Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kamis (28/8/2014).
Suluh membantah jika kepergian ibunya ke Jakarta dua hari lalu lantaran ditangkap polisi maupun terlibat dalam perkara hukum.
Sepengetahuannya, selama ini sang ibu tak pernah terlibat konflik dengan orang lain, terlebih menyangkut persoalan utang piutang.
Kepergian ke Jakarta hanya dijadikan saksi oleh kepolisian untuk kepentingan pemeriksaan sebuah perkara.
“Makanya saya hanya ketawa begitu membaca di media online bahwa ibu saya ditangkap polisi karena dugaan penipuan,” ujar Suluh.
Pantauan di kediaman Ambar yang berlokasi di samping Pasar Pringapus terlihat sepi. Tidak nampak siapapun kecuali Suluh. Hanya terlihat tiga unit mobil yang terparkir di garasi rumah.
Atas pemberitaan penangkapan Ambar, Suluh mengakui banyak warga yang penasaran dan datang ke rumah.
“Pagi tadi (kemarin) banyak yang datang. Saya minta masuk saja sendiri dan bertanya langsung kepada ibu, karena memang ibu ada di rumah,” imbuhnya.
Sementara itu kabar penangkapan Ambar Fathonah oleh tim Mabes Polri mengejutkan tetangganya di Kampung Kauman Tengah.
Mereka tidak menyangka jika sosok yang selama ini dikenal tidak pernah neko-neko di kampung ternyata harus berurusan dengan hukum.
“Dapat kabar dari teman penjual ikan, katanya diberitakan ditangkap polisi. Ya jelas kaget mas. Wong selama ini juga tidak pernah piye-piye (bermasalah), tiba-tiba diberitakan ditangkap polisi,” tutur Ny Amanah (63) tetangga sekaligus pemilik toko kelontong sebelah rumah Ambar.
Menurut Amanah, Ambar Fathonah merupakan warga asli Kampung Kauman Tengah. Namun setelah kalah di pilkada dan tidak lagi menjabat sebagai Plt Bupati Semarang, kondisi ekonomi keluarga Ambar terlihat tidak seperti sebelumnya.
“Biasanya tiap tahun ikut kurban, sapi atau kambing. Tapi pas Idul Adha tahun lalu, beliau tidak kurban,” imbuhnya.
(sms)