Digoreng, Kelamin Korban Mutilasi Tingkatkan Vitalitas

JAKARTA - Empat pelaku kejahatan seksual dan mutilasi terhadap anak di Kabupaten Siak, Riau begitu sadis dalam menjalankan aksinya.

MD, DDS, S, dan DP melakukan penculikan, pelecehan seksual, memotong kelamin korban, membunuh, hingga memutilasi dan menjual daging korban ke lapo.

Hasil investigasi Komnas Perlindungan Anak mengungkapkan setelah daging korban habis terjual, kemudian MD dibantu istrinya yakni DDS melakukan ritual dan memasak serta menggoreng potongan alat kelamin korban untuk dicari sari minyaknya.

Lalu sari minyak tersebut dioleskan di seluruh badan pelaku untuk meningkatkan vitalitas seksual dan tumbal bagi perintah dukun atau paranormal.

"Menurut pengakuan MD, MD terobsesi menjadi dukun sakti, bisa terbang, dan hilang dengan menyiapkan tumbal alat kelamin laki - laki," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait di kantornya, Jumat (22/08/2014).

MD menjanjikan S dan DP kelak jika MD menjadi dukun sakti, MD akan menjadikan S dan DP sebagai paranormal yang canggih dengan mencari korban laki - laki. Obsesi tersebut diinginkan MD seperti ayahnya yang merupakan paranormal.

"Ayahnya paranormal, saat menceritakan kejadian itu kepada kami, keempat pelaku tidak menunjukan penyesalan atas tindakannya," kata Arist.

MD dan S justru menceritakan secara detail ketika menguliti korban. Ketika ditanya apa yang dirasakan, pelaku justru menikmati.

"Kata mereka, mereka happy happy saja, sementara DDS selalu bertindak memotong kelamin korban, bahkan tak jarang menjadikannya alat bantu seks di rumah, kalau saya jelaskan lebih gamblang terlalu sadis dan tidak etis, dan saat kita tanya warung atau lapo pun mengaku tidak tahu daging yang dijual murah itu adalah daging manusia," tegasnya.