Lerai Tawuran, Polisi Kena Panah
A
A
A
MAKASSAR - Aksi tawuran di Kota Makassar semakin sulit dikendalikan. Dua kelompok yang kerap bertikai yakni pemuda Jalan Gotong Royong dan Jalan Muhammad Yamin kembali bentrok. Aiptu Andi Rontak yang bertugas di Polsek Makassar terluka kena panah di bagian lengan kanan. Selain itu, mobil patroli juga menjadi sasaran kelompok yang tawuran pada Rabu (20/8/2014) dini hari itu. Akibatnya, kaca depan mobil pecah.
Pertikaian antara kedua kelompok ini bermula saat kelompok pemuda Jalan Gotong Royong melakukan penyerangan terhadap kelompok warga Jalan Muhammad Yamin yang sedang nongkrong. Penyerangan menggunakan panah dan batu. Tak terima, kelompok pemuda Jalan Muhammad Yamin melakukan pembalasan.
Aparat kepolisian yang tiba di TKP kemudian melakukan penyisiran. Namun, sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya melakukan pelemparan ke arah mobil hingga menyebabkan kaca depan pecah dan satu anggota polisi terkena panah. "Aparat Polsek Makassar, Aiptu Andi Rontak yang berada di dalam mobil pun lari menyelamatkan diri. Namun, nahas saat turun dari mobil patroli ia terkena busur di bagian lengannya," kata polisi yang bertugas.
Salah seorang warga Gotong Royong, Rahmat Daeng Tallasa (58), mengatakan aparat kepolisian sudah seharusnya membuat pos polisi untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antarkedua kelompok yang sangat meresahkan masyarakat. "Rumah kami kadang terkena lemparan. Makanya kami meminta untuk pihak aparat untuk menjaga ketat daerah ini karena kejadiannya sudah berulang kali," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Panakkukang Kompol Tri Hambodo mengatakan, tawuran semalam sebenarnya tidak perlu terjadi. "Jadi, kami stand by semalam di sana. Cuma saya akui kalau kita kecolongan. Kami duduk di dekat Jalan Gotong Royong, tiba-tiba saja dari jarak 100 meter sudah terlihat ada yang saling lempar," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Makassar Kompol Emil Ristianto mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, sudah melakukan segala cara untuk meredam tawuran kedua kelompok itu. "Sudah didamaikan, semua cara sudah kami coba tapi kelompok ini memang yang keras kepala. Saya sampai bingung."
Pertikaian antara kedua kelompok ini bermula saat kelompok pemuda Jalan Gotong Royong melakukan penyerangan terhadap kelompok warga Jalan Muhammad Yamin yang sedang nongkrong. Penyerangan menggunakan panah dan batu. Tak terima, kelompok pemuda Jalan Muhammad Yamin melakukan pembalasan.
Aparat kepolisian yang tiba di TKP kemudian melakukan penyisiran. Namun, sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya melakukan pelemparan ke arah mobil hingga menyebabkan kaca depan pecah dan satu anggota polisi terkena panah. "Aparat Polsek Makassar, Aiptu Andi Rontak yang berada di dalam mobil pun lari menyelamatkan diri. Namun, nahas saat turun dari mobil patroli ia terkena busur di bagian lengannya," kata polisi yang bertugas.
Salah seorang warga Gotong Royong, Rahmat Daeng Tallasa (58), mengatakan aparat kepolisian sudah seharusnya membuat pos polisi untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antarkedua kelompok yang sangat meresahkan masyarakat. "Rumah kami kadang terkena lemparan. Makanya kami meminta untuk pihak aparat untuk menjaga ketat daerah ini karena kejadiannya sudah berulang kali," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Panakkukang Kompol Tri Hambodo mengatakan, tawuran semalam sebenarnya tidak perlu terjadi. "Jadi, kami stand by semalam di sana. Cuma saya akui kalau kita kecolongan. Kami duduk di dekat Jalan Gotong Royong, tiba-tiba saja dari jarak 100 meter sudah terlihat ada yang saling lempar," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Makassar Kompol Emil Ristianto mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, sudah melakukan segala cara untuk meredam tawuran kedua kelompok itu. "Sudah didamaikan, semua cara sudah kami coba tapi kelompok ini memang yang keras kepala. Saya sampai bingung."
(zik)