PDTS KBS Optimalkan Sumber Pendapatan Diluar Tiket

Selasa, 19 Agustus 2014 - 12:45 WIB
PDTS KBS Optimalkan...
PDTS KBS Optimalkan Sumber Pendapatan Diluar Tiket
A A A
SURABAYA - Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) tidak dapat berbuat banyak menyusul adanya penolakan usulan kenaikan tarif masuk KBS dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Perusahaan berstatus BUMD itu, akan melaksanakan perintah orang nomor satu di Surabaya ini, agar PDTS KBS mengoptimalkan sumber pendapatan lain diluar tiket.

Direktur Utama PDTS KBS Ratna Achjuningrum menegaskan, meski berstatus perusahaan daerah, PDTS KBS berdiri bukan bertujuan untuk mencari keuntungan, tapi lebih untuk misi sosial. Artinya, keberadaan KBS untuk memberi edukasi murah bagi warga. KBS juga tempat konservasi bagi satwa-satwa yang dilindungi.

Dalam tiga tahun mendatang, pihaknya menargetkan KBS tidak menanggung kerugian. Baru kemudian di tahun keempat, keuntungan sudah bisa diraih. Namun, keuntungan ini bukan yang utama.

"KBS itu bukan profit oriented, maka menjadi tekanan bagi kami untuk menaikkan harga tiket masuk itu besar. Kami ini termasuk sebagai lembaga sosial dan juga wahana pelestarian alam," katanya, Selasa (19/8/2014).

Alumnus Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ini tidak menampik jika pengeluaran untuk biaya operasional sangat tinggi. Dalam setahun, biaya operasional mencapai Rp1,7 miliar. Sedangkan pendapatan sebesar Rp1,6 miliar.

"Hampir 92 persen, dari total pendapatan ini diperoleh dari tiket masuk. Namun, masuk ada sumber-sumber pendapatan lain yang bisa dioptimalkan," terangnya.

Misalnya, ada sejumlah ruang terbuka hijau di KBS yang bisa dikerjasamakan untuk advertising. Dalam mengevaluasi kinerja KBS, tidak dapat dilihat dari siklus bulanan. Ini karena ada bulan-bulan tertentu yang sepi pengunjug. Kinerja ini bisa dilihat secara tahunan. Jika ditinjau dari kinerja tahunan, maka baru bisa diketahui ada BEP.

"Meningkatkan atau memperbaiki fasilitas yang ada di KBS tidak berarti selalu menaikkan harga tiket. Ada sumber-sumber lain yang bisa dioptimalkan," paparnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7807 seconds (0.1#10.140)