Izin LK Turun, Risma Tancap Gas Perbaiki KBS
A
A
A
SURABAYA - Setelah menunggu selama hampir 1,5 tahun, akhirnya izin Lembaga Konservasi (LK) dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut), diturunkan. Kini, Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), mulai bisa melakukan perbaikan dan pengembangan KBS yang telah lama mandek.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, program pertama yang akan dilakukan PDTS KBS adalah perbaikan kandang satwa. Ini penting agar kualitas hidup satwa menjadi makin baik.
Setidaknya, ada puluhan kandang satwa yang harus diperbaiki. Selain kandang, yang juga menjadi perhatian adalah perbaikan sistem irigasi. Sehingga kualitas air yang dikonsumsi satwa di kebun binatang ini makin membaik.
“Lahan parkir di KBS juga akan kami gusur untuk perluasan ruang satwa. Untuk saat ini, lahan parkir yang akan kami gusur sebagian dulu. Jadi, parkirnya nanti sebagian di Joyoboyo (terminal Joyoboyo),” ujarnya, usai menerima surat izin LK, dari Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, Senin (18/8/2014).
Risma, panggilan Tri Rismaharini mengungkapkan, untuk perbaikan dan pengembangan kebun binatang yang ada, di Jalan Setail Nomor 1 ini, Pemkot Surabaya tahun ini mengucurkan Rp52 miliar.
Namun, alokasi dana ini bersifat multiyears. Untuk tahun ini, anggaran yang disiapkan sebesar Rp10 miliar, dari Rp52 miliar itu. Sebenarnya PDTS KBS masih memiliki cukup banyak anggaran sisa.
Tahun lalu, pihaknya menggelontorkan anggaran untuk KBS sebesar Rp5 miliar. Sayangnya, anggaran tersebut belum terserap sama sekali. Kemudian, KBS juga masih memiliki kas sebesar Rp4 miliar. Uang tersebut berasal dari penjualan tiket masuk.
“Saya harap, dengan gelontoran dana yang begitu besar ini, KBS bisa makin berbenah. Sehingga, KBS bisa menjadi tempat edukasi satwa yang berkualitas bagi masyarakat,“ terangnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, program pertama yang akan dilakukan PDTS KBS adalah perbaikan kandang satwa. Ini penting agar kualitas hidup satwa menjadi makin baik.
Setidaknya, ada puluhan kandang satwa yang harus diperbaiki. Selain kandang, yang juga menjadi perhatian adalah perbaikan sistem irigasi. Sehingga kualitas air yang dikonsumsi satwa di kebun binatang ini makin membaik.
“Lahan parkir di KBS juga akan kami gusur untuk perluasan ruang satwa. Untuk saat ini, lahan parkir yang akan kami gusur sebagian dulu. Jadi, parkirnya nanti sebagian di Joyoboyo (terminal Joyoboyo),” ujarnya, usai menerima surat izin LK, dari Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, Senin (18/8/2014).
Risma, panggilan Tri Rismaharini mengungkapkan, untuk perbaikan dan pengembangan kebun binatang yang ada, di Jalan Setail Nomor 1 ini, Pemkot Surabaya tahun ini mengucurkan Rp52 miliar.
Namun, alokasi dana ini bersifat multiyears. Untuk tahun ini, anggaran yang disiapkan sebesar Rp10 miliar, dari Rp52 miliar itu. Sebenarnya PDTS KBS masih memiliki cukup banyak anggaran sisa.
Tahun lalu, pihaknya menggelontorkan anggaran untuk KBS sebesar Rp5 miliar. Sayangnya, anggaran tersebut belum terserap sama sekali. Kemudian, KBS juga masih memiliki kas sebesar Rp4 miliar. Uang tersebut berasal dari penjualan tiket masuk.
“Saya harap, dengan gelontoran dana yang begitu besar ini, KBS bisa makin berbenah. Sehingga, KBS bisa menjadi tempat edukasi satwa yang berkualitas bagi masyarakat,“ terangnya.
(san)