Kakak Korban Mutilasi Mengaku Tak Lagi Punya Teman Bermain
A
A
A
PEKANBARU - Kepedihan atas kehilangan korban mutilasi dirasakan semua keluarga. Termasuk Bintang (12) kakak dari korban Muhammad Akbar alias MA (10).
Atas kepergian adiknya yang pergi untuk selama membuatnya tidak lagi bisa bermain bersama adiknya tersebut.
Dengan mata berkaca-kaca Bintang siswa SDN 30 Mandau Kabupaten Bengkalis, Riau mengatakan, bahwa adik kesayangan MA selalu mengajaknya bermain bola setelah pulang sekolah.
"Biasa kami selalu main bersama di lapangan maupun di rumah untuk bermain bola. Kami selalu bersama-sama saat bermain. Tapi semenjak dia hilang dari rumah, saya hanya bermain sendiri," kata Bintang siswa kelas V, Jumat (15/8/2014) dengan suara lirih di Mandau Bengkalis.
Selain bermain Bola, menurut Bintang sang adik yang sebelum kejadian duduk di bangku kelas III SD 30 juga mengaku juga hobi mancing.
"Kamipun selalu bersama-sama memancing di sungai-sungai dekat rumah kita. Hasilnya selalu kita bawa pulang untuk orangtua untuk dimasak sama ibu. Namun sekarang sudah tidak ada ada lagi teman saya memancing. Saya sangat sedih," ungkap Bintang dengan suara lirih.
Dia mengaku saat ini sangat merindukan adiknya yang pergi untuk selama-lamanya. "Adik saya itu orang orangnya selalu riang, dia tidak pernah nakal dengan saya. Saya rindu dia karena sudah lama tidak berjumpa," tuturnya.
Menurut Bintang kepedihan atas kehilangan adiknya juga dirasakan semua keluarganya.
"Sejak M Akbar tidak ada, ibu sering sakit-sakitan. Ibu sering demam dan tidak enak badan. Sedang ayah sudah jarang ke rumah karena ayah bilang juga sedih. Kami semua kehilangan Akbar," ucapnya.
M Akbar sendiri menghilang sejak 16 Maret 2014 dari rumah. Belakangan dia diculik oleh MD pelaku utama pembunuhan berantai. Jasad M Akbar ditemukan polisi, Kamis 7 Agustus 2014.
Atas kepergian adiknya yang pergi untuk selama membuatnya tidak lagi bisa bermain bersama adiknya tersebut.
Dengan mata berkaca-kaca Bintang siswa SDN 30 Mandau Kabupaten Bengkalis, Riau mengatakan, bahwa adik kesayangan MA selalu mengajaknya bermain bola setelah pulang sekolah.
"Biasa kami selalu main bersama di lapangan maupun di rumah untuk bermain bola. Kami selalu bersama-sama saat bermain. Tapi semenjak dia hilang dari rumah, saya hanya bermain sendiri," kata Bintang siswa kelas V, Jumat (15/8/2014) dengan suara lirih di Mandau Bengkalis.
Selain bermain Bola, menurut Bintang sang adik yang sebelum kejadian duduk di bangku kelas III SD 30 juga mengaku juga hobi mancing.
"Kamipun selalu bersama-sama memancing di sungai-sungai dekat rumah kita. Hasilnya selalu kita bawa pulang untuk orangtua untuk dimasak sama ibu. Namun sekarang sudah tidak ada ada lagi teman saya memancing. Saya sangat sedih," ungkap Bintang dengan suara lirih.
Dia mengaku saat ini sangat merindukan adiknya yang pergi untuk selama-lamanya. "Adik saya itu orang orangnya selalu riang, dia tidak pernah nakal dengan saya. Saya rindu dia karena sudah lama tidak berjumpa," tuturnya.
Menurut Bintang kepedihan atas kehilangan adiknya juga dirasakan semua keluarganya.
"Sejak M Akbar tidak ada, ibu sering sakit-sakitan. Ibu sering demam dan tidak enak badan. Sedang ayah sudah jarang ke rumah karena ayah bilang juga sedih. Kami semua kehilangan Akbar," ucapnya.
M Akbar sendiri menghilang sejak 16 Maret 2014 dari rumah. Belakangan dia diculik oleh MD pelaku utama pembunuhan berantai. Jasad M Akbar ditemukan polisi, Kamis 7 Agustus 2014.
(sms)