KA Trans Sulawesi Ditarget Beroperasi 2016

Senin, 11 Agustus 2014 - 20:16 WIB
KA Trans Sulawesi Ditarget Beroperasi 2016
KA Trans Sulawesi Ditarget Beroperasi 2016
A A A
MAKASSAR - Penantian lama masyarakat Sulawesi Selatan untuk memiliki moda transportasi kereta api, segera terwujud.

Setelah berkali-kali diundur, pencanangan pembangunan proyek Kereta Api Trans Sulawesi akan dilakukan Selasa (12/8) besok.

Jika tahapan pembangunan berjalan lancar maka sarana transportasi baru ini sudah bisa dinikmati 2016 mendatang.

Groundbreaking proyek KA Trans Sulawesi mengambil titik awal di Pelabuhan Garongkong, Desa Siaung, Kec/Kab Barru.

Rencananya pencanangan pembangunan dilakukan dengan penekanan tombol oleh Menko Bidang Perekonomian, Menteri Perhubungan, Gubernur Sulsel dan Bupati Barru didampingi sejumlah menteri dan gubernur dari Kawasan Timur Indonesia.

Pencanangan dimulainya pembangunan mega proyek ini akan dilanjutkan dengan pematangan lahan.

Rencananya rute KA Trans Sulawesi akan dibangun sepanjang 146 kilometer dari Parepare ke Makassar dengan total anggaran berkisar Rp 10 triliun.

Untuk tahap pertama akan dibangun sepanjang 34 kilometer dari Pelabuhan Garongkong sampai perbatasan Barru-Pangkep.

Lalu dilanjutkan rute sepanjang 50 kilometer ke arah Maros, melewati pabrik semen Bosowa dan Tonasa.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Sulsel, Masykur A Sulthan mengatakan, pembangunan untuk tahap pertama sudah masuk pada pematangan lahan, sementara tahap kedua (50 KM) baru mau masuk pembebasan lahan.

"Pembangunan proyek ini akan dilakukan secara bertahap tapi berkesinambungan. Tahun ini pematangan lahan, tahun depan pengerjaan fisik rel, mudah-mudahan 2016 sudah bisa beroperasi," kata Masykur, Senin (11/8).

Groundbreaking KA Trans Sulawesi, Lintas Parepare-Makassar ini rencananya akan dihadiri 7 menteri, 2 wakil menteri dan satu deputi. Tujuh menteri yang dipastikan hadir antara lain Menko Ekonomi Chairul Tanjung.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif Cicip Sutardjo dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Semula Menko Ekonomi menginginkan semua gubernur di KTI juga hadir karena akan menggelar pertemuan khusus membahas pembangunan infrastruktur Kawasan Timur Indonesia.

Namun informasi terakhir dari Humas Pemprov Sulsel, hanya lima gubernur yang hadir. Selain itu hanya diwakil oleh wagub dan sekdanya.

Lima gubernur yang dipastikan hadir antara lain Gubernur Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Sulawesi Selatan sendiri. Sementara Sulteng, Gorontalo dan Maluku hanya diwakili wakil gubernurnya. Provinsi Papua dan Papua Barat bahkan hanya diwakili sekprov masing-masing.

Kepala Bagian Humas, Biro Protokol dan Humas Pemprov Sulsel, Devi Khadafi mengatakan sebelum groundbreaking KA, Menko Ekonomi akan memimpin rakor infrastruktur KTI di ballroom Hotel Imperial, Makassar.

"Rakor ini dijadwalkan jam 09.00 besok (hari ini) dihadiri para menteri dan gubernur. Untuk diketahui pembangunan kereta ini merupakan bagian dari akselerasi pembangunan infrastruktur di KTI," jelas Devi kepada wartawan, Senin 11/8).

Usai rakor, CT bersama para menteri dan gubernur akan melaunching pembangunan underpass di Simpang Lima Bandara Sultan Hasnuddin. Setelah itu rombongan langsung ke Barru. Groundbreaking KA rencana dimulai pukul 15.00 Wita.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4462 seconds (0.1#10.140)