Kodam Cium Gerakan ISIS di Solo dan Tangerang
A
A
A
SEMARANG - Kodam IV/Diponegoro mewaspadai masuknya gerakan Islam militan atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Jawa Tengah (Jateng). Gerakan ini dinilai akan mengganggu keamanan wilayah Jateng.
Komandan Kodim (Dandim) 0733/BS Semarang Letkol Inf Mohammad Taufiq Zega menegaskan, gerakan ISIS di Jateng akan dikawal selama 24 jam nonstop. Hal itu untuk menjaga ketentraman masyarakat di Jateng.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengaruh dan ancaman ISIS melalui koramil-koramil hingga babinsa. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tidak ikut-ikutan dalam gerakan itu.
"Demi menciptakan kondisi yang stabil khususnya di wilayah Semarang, kita melakukan pemantauan selama 24 jam,” kata Letkol Inf Mohammad Taufiq Zega, kepada wartawan, di Makodim 0733/BS, Semarang, Selasa (5/8/2014).
Ditambahkan dia, pihaknya berharap masyarakat bisa bekerjasama dengan aparat baik TNI maupun Polri. Menurutnya, keberadaan ISIS tidak dibenarkan, karena itu dirinya menginstrusikan jajarannya untuk benar-benar melakukan antisipasi sejak dini.
Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Kodam (Kependam) IV/Diponegoro Letkol Arh Elphis Rudy menyatakan, keberadaan ISIS merupakan ancaman bagi semua umat beragama di Indonesia.
“Kami telah mendapatkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), ada warga Solo dan Tangerang yang sudah berikrar mendukung ISIS,” sambung Letkol Arh Elphis Rudy.
Namun, mereka yang mendukung ISIS di Solo, belum sampai membentuk sebuah organisasi seperti di Suriah dan Irak. “Secara organisasi, di Solo memang belum ada, masih sebatas perorangan. Namun itu tetap perlu diwaspadai,” tegas dia.
Karena itu, Kapendam meminta kepada masyarakat ikut membantu aparat keamanan dengan melakukan pengawasan di lingkungan masing-masing. Jika menemukan adanya kelompok atau gerakan yang mencurigakan, segera melaporkan ke aparat TNI atau polisi.
Komandan Kodim (Dandim) 0733/BS Semarang Letkol Inf Mohammad Taufiq Zega menegaskan, gerakan ISIS di Jateng akan dikawal selama 24 jam nonstop. Hal itu untuk menjaga ketentraman masyarakat di Jateng.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengaruh dan ancaman ISIS melalui koramil-koramil hingga babinsa. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tidak ikut-ikutan dalam gerakan itu.
"Demi menciptakan kondisi yang stabil khususnya di wilayah Semarang, kita melakukan pemantauan selama 24 jam,” kata Letkol Inf Mohammad Taufiq Zega, kepada wartawan, di Makodim 0733/BS, Semarang, Selasa (5/8/2014).
Ditambahkan dia, pihaknya berharap masyarakat bisa bekerjasama dengan aparat baik TNI maupun Polri. Menurutnya, keberadaan ISIS tidak dibenarkan, karena itu dirinya menginstrusikan jajarannya untuk benar-benar melakukan antisipasi sejak dini.
Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Kodam (Kependam) IV/Diponegoro Letkol Arh Elphis Rudy menyatakan, keberadaan ISIS merupakan ancaman bagi semua umat beragama di Indonesia.
“Kami telah mendapatkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), ada warga Solo dan Tangerang yang sudah berikrar mendukung ISIS,” sambung Letkol Arh Elphis Rudy.
Namun, mereka yang mendukung ISIS di Solo, belum sampai membentuk sebuah organisasi seperti di Suriah dan Irak. “Secara organisasi, di Solo memang belum ada, masih sebatas perorangan. Namun itu tetap perlu diwaspadai,” tegas dia.
Karena itu, Kapendam meminta kepada masyarakat ikut membantu aparat keamanan dengan melakukan pengawasan di lingkungan masing-masing. Jika menemukan adanya kelompok atau gerakan yang mencurigakan, segera melaporkan ke aparat TNI atau polisi.
(san)