Sorina Meninggal Saat Menyusui Bayinya
Sorina Meninggal Saat Menyusui Bayinya
A
A
A
SAMARINDA - Nasib tragis dialami Sorina Amelia Prameswary (34), warga Jalan Pelita III RT 12, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Dia ditemukan warga dalam keadaan meninggal di rumahnya pada Senin (4/8/2014) sekitar pukul 08.00 WITA. Di samping jasadnya, terdapat bayi berusia dua bulan yang juga ikut meninggal.
Diduga, karena menderita penyakit, Sorina meninggal saat menyusui. Sementara bayinya ikut meninggal karena diduga bagian wajah sang bayi tertekan lengan Sorina.
Menurut keterangan tetangga korban, warga awalnya curiga karena tidak ada aktivitas di rumah kontrakan Sorina. Setelah diketuk-ketuk tak ada jawaban, warga kemudian membuka paksa pintu rumah dengan merusak kunci pintu bagian dalam.
"Diketuk beberapa kali oleh tetangga lain, karena tak kunjung ada jawaban, warga yang lain diberi tahu. Pintu rumah terkunci, tapi jendelanya terbuka. Setelah pintu terbuka Sorina sudah mengeluarkan darah dan anaknya sudah kejepit tangan ibunya," kata tetangga korban, Niza Fahriansyah Samsudin (43), Selasa (5/8/2014).
Warga setempat langsung melapor kepada ketua RT, yang kemudian menelepon polisi. Petugas dari Polsekta Samarinda Ilir sempat melakukan identifikasi terhadap jasad Sorina untuk melihat apakah ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi kemudian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. "Polisi datang sekitar pukul 10.00 WITA. Keduanya langsung dibawa ke RSUD AW Syahranie," ujarnya.
Suami korban sedang berada di Wamena, Papua untuk bekerja. Sang suami meninggalkan korban ke Papua saat bayi baru berusia dua minggu. "Keluarganya termasuk suami korban sudah diberi kabar dan langsung datang. Untuk lebih meyakinkan lagi kita tunggu hasil autopsi," kata Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto.
Diduga, karena menderita penyakit, Sorina meninggal saat menyusui. Sementara bayinya ikut meninggal karena diduga bagian wajah sang bayi tertekan lengan Sorina.
Menurut keterangan tetangga korban, warga awalnya curiga karena tidak ada aktivitas di rumah kontrakan Sorina. Setelah diketuk-ketuk tak ada jawaban, warga kemudian membuka paksa pintu rumah dengan merusak kunci pintu bagian dalam.
"Diketuk beberapa kali oleh tetangga lain, karena tak kunjung ada jawaban, warga yang lain diberi tahu. Pintu rumah terkunci, tapi jendelanya terbuka. Setelah pintu terbuka Sorina sudah mengeluarkan darah dan anaknya sudah kejepit tangan ibunya," kata tetangga korban, Niza Fahriansyah Samsudin (43), Selasa (5/8/2014).
Warga setempat langsung melapor kepada ketua RT, yang kemudian menelepon polisi. Petugas dari Polsekta Samarinda Ilir sempat melakukan identifikasi terhadap jasad Sorina untuk melihat apakah ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi kemudian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. "Polisi datang sekitar pukul 10.00 WITA. Keduanya langsung dibawa ke RSUD AW Syahranie," ujarnya.
Suami korban sedang berada di Wamena, Papua untuk bekerja. Sang suami meninggalkan korban ke Papua saat bayi baru berusia dua minggu. "Keluarganya termasuk suami korban sudah diberi kabar dan langsung datang. Untuk lebih meyakinkan lagi kita tunggu hasil autopsi," kata Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto.
(zik)
Explore More