Polres Sukabumi Antisipasi Jalur Wisata Pelabuhanratu
A
A
A
PELABUHANRATU - Arus mudik dan arus balik musim lebaran selalu menjadi perhatian khusus bagi setiap aparat kepolisian, tapi tidak bagi jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi. Mereka lebih mewaspadai situasi lalu lintas di arus wisata.
Betapa tidak, pascalebaran wilayah Kabupaten Sukabumi kerap dijadikan sebagai tempat tujuan bagi masyarakat luar daerah untuk berwisata, terutama kawasan pesisir laut Pelabuhanratu.
Hampir setiap tahunnya, perlintasan yang menuju obyek wisata tersebut kerap di dera kemacetan arus lalu lintas kendaraan pengangkut wisatawan.
"Penjagaan atau pengaturan lalu lintas di arus mudik maupun arus balik tidak terlampau ketat. Sebab perlintasan Sukabumi bukanlah jalur utama, melainkan alternatif saja setelah jalur Puncak, Bogor. Namun hal yang kami selalu waspadai adalah lonjakan kendaraan di arus wisata. Situasi tersebut biasanya terjadi mulai H+1 lebaran," tutur Kasat Lantas Sukabumi, AKP S Ridwan.
Memasuki arus wisata nanti, seluruh personil yang disiagakan di sepanjang perlintasan pada arus mudik lalu, akan dialihkan penjagaannya di setiap lintasan menuju obyek wisata laut Pelabuhanratu, yakni jalan raya Cibadak-Pelabuhanratu dan jalan raya Cikidang.
Hanya saja untuk perlintasan Cikidang itu hanya diperuntukan bagi kendaraan yang kondisi fisik dan mesinya sangat layak serta tidak berpenumpang melebihi kapasitas.
"Jumlah personel yang akan disiagakan pada arus wisata nanti mencapai lebih dari 100 orang. Jumlah itu diperkuat dengan personel kepolisian dari Polres Kota Sukabumi dan Polda Jabar," paparnya.
Ridwan mengakui, terdapat lebih dari empat titik rawan kemacetan kendaraan di arus wisata, meliputi lintasan Pamuruyan, persimpangan Jalan Cibadak-Pelabuhanratu, Jalan Raya Warukiara dan Jalan Raya Cikembar.
Sementara itu arus lalu lintas di hari lebaran, Senin (28/7/2014), hingga pukul 12.00 WIB situasinya padat merayap, bahkan kemacetan sempat terjadi selama dua jam.
Hasil pantauan menunjukan, kemacetan terjadi di Jalan Raya Selakopi. Kesemrawutan arus lalu lintas mulai terurai di Jalan masuk Lingkar Selatan yg berada di perlintasan Cibolang.
"Saya harus terjebak kemacetan sampai dua jam," ujar Eti, salah seorang penumpang angkutan kota.
Betapa tidak, pascalebaran wilayah Kabupaten Sukabumi kerap dijadikan sebagai tempat tujuan bagi masyarakat luar daerah untuk berwisata, terutama kawasan pesisir laut Pelabuhanratu.
Hampir setiap tahunnya, perlintasan yang menuju obyek wisata tersebut kerap di dera kemacetan arus lalu lintas kendaraan pengangkut wisatawan.
"Penjagaan atau pengaturan lalu lintas di arus mudik maupun arus balik tidak terlampau ketat. Sebab perlintasan Sukabumi bukanlah jalur utama, melainkan alternatif saja setelah jalur Puncak, Bogor. Namun hal yang kami selalu waspadai adalah lonjakan kendaraan di arus wisata. Situasi tersebut biasanya terjadi mulai H+1 lebaran," tutur Kasat Lantas Sukabumi, AKP S Ridwan.
Memasuki arus wisata nanti, seluruh personil yang disiagakan di sepanjang perlintasan pada arus mudik lalu, akan dialihkan penjagaannya di setiap lintasan menuju obyek wisata laut Pelabuhanratu, yakni jalan raya Cibadak-Pelabuhanratu dan jalan raya Cikidang.
Hanya saja untuk perlintasan Cikidang itu hanya diperuntukan bagi kendaraan yang kondisi fisik dan mesinya sangat layak serta tidak berpenumpang melebihi kapasitas.
"Jumlah personel yang akan disiagakan pada arus wisata nanti mencapai lebih dari 100 orang. Jumlah itu diperkuat dengan personel kepolisian dari Polres Kota Sukabumi dan Polda Jabar," paparnya.
Ridwan mengakui, terdapat lebih dari empat titik rawan kemacetan kendaraan di arus wisata, meliputi lintasan Pamuruyan, persimpangan Jalan Cibadak-Pelabuhanratu, Jalan Raya Warukiara dan Jalan Raya Cikembar.
Sementara itu arus lalu lintas di hari lebaran, Senin (28/7/2014), hingga pukul 12.00 WIB situasinya padat merayap, bahkan kemacetan sempat terjadi selama dua jam.
Hasil pantauan menunjukan, kemacetan terjadi di Jalan Raya Selakopi. Kesemrawutan arus lalu lintas mulai terurai di Jalan masuk Lingkar Selatan yg berada di perlintasan Cibolang.
"Saya harus terjebak kemacetan sampai dua jam," ujar Eti, salah seorang penumpang angkutan kota.
(sms)