Lokalisasi di Samarinda Ditutup Permanen
A
A
A
SAMARINDA - Sebuah lokalisasi di Samarinda resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Samarinda, dengan memasang plang penutupan serta memasang portal di jalan masuk. Lokalisasi Suka Damai yang terletak di Loa Hui, Kelurahan Harapan, Kecamatan Loa Janan Ilir, telah ditutup secara permanen sejak tanggal 23 Juni 2014.
"Kita telah mempertegas penutupan lokalisasi ini dengan memasang tanda dan portal. Atas instruksi dari Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail, kemarin kita memasang plang, supaya tidak ada lagi aktivitas prostitusi," ujar ketua Harian Tim Penutupan dan Pengawasan, Hermanto, Rabu (16/7/2014).
Setelah lokalisasi ini ditutup, rencananya Pemkot Samarinda memberikan pelatihan keterampilan dan modal usaha bagi Pekerja Seks Komersial (PSK). Lokalisasi ini tercatat memiliki 43 wisma dengan 239 PSK. "Tidak sampai di sini. Kita juga akan memberikan pelatihan keterampilan bagi warga eks lokalisasi dan diberikan modal. Rencana tahap awal sebanyak 15 orang," kata Hermanto.
Selain keterampilan, Pemkot Samarinda membekali eks PSK dengan modal uang sebesar Rp3,5 juta per orang. Mereka bisa pulang ke kampung halaman atau menetap di Samarinda untuk membuka usaha. Namun, ada juga yang tetap menjadi PSK di tempat lain.
Pemkot Samarinda telah mengerahkan Satpol PP untuk melakukan pengawasan. Aparat Satpol PP akan melakukan pengawasan di lokalisasi ini secara mobile. Terhitung sejak 2 Agustus 2014, pengawasan lebih diperketat.
"Ini untuk memastikan supaya tidak ada lagi aktivitas prostitusi di Loa Hui. Kita akan perketat pengawasannya dengan pegangan SK wali kota. Pengawasan nanti kita lakukan bersama aparat Polresta dan Kodim 0901/ASN Samarinda, trantib kecamatan dan kelurahan yang masuk dalam tim secara mobile," kata Kepala Satpol PP Samarinda Ibnu Araby.
Lokalisasi Suka Damai di Loa Hui awalnya ditutup sementara untuk menghormati bulan Ramadhan, seperti juga lokalisasi dan tempat hiburan malam lainnya di Samarinda. Namun, Pemkot Samarinda bertindak lain, lokalisasi ini langsung ditutup permanen.
"Kita telah mempertegas penutupan lokalisasi ini dengan memasang tanda dan portal. Atas instruksi dari Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail, kemarin kita memasang plang, supaya tidak ada lagi aktivitas prostitusi," ujar ketua Harian Tim Penutupan dan Pengawasan, Hermanto, Rabu (16/7/2014).
Setelah lokalisasi ini ditutup, rencananya Pemkot Samarinda memberikan pelatihan keterampilan dan modal usaha bagi Pekerja Seks Komersial (PSK). Lokalisasi ini tercatat memiliki 43 wisma dengan 239 PSK. "Tidak sampai di sini. Kita juga akan memberikan pelatihan keterampilan bagi warga eks lokalisasi dan diberikan modal. Rencana tahap awal sebanyak 15 orang," kata Hermanto.
Selain keterampilan, Pemkot Samarinda membekali eks PSK dengan modal uang sebesar Rp3,5 juta per orang. Mereka bisa pulang ke kampung halaman atau menetap di Samarinda untuk membuka usaha. Namun, ada juga yang tetap menjadi PSK di tempat lain.
Pemkot Samarinda telah mengerahkan Satpol PP untuk melakukan pengawasan. Aparat Satpol PP akan melakukan pengawasan di lokalisasi ini secara mobile. Terhitung sejak 2 Agustus 2014, pengawasan lebih diperketat.
"Ini untuk memastikan supaya tidak ada lagi aktivitas prostitusi di Loa Hui. Kita akan perketat pengawasannya dengan pegangan SK wali kota. Pengawasan nanti kita lakukan bersama aparat Polresta dan Kodim 0901/ASN Samarinda, trantib kecamatan dan kelurahan yang masuk dalam tim secara mobile," kata Kepala Satpol PP Samarinda Ibnu Araby.
Lokalisasi Suka Damai di Loa Hui awalnya ditutup sementara untuk menghormati bulan Ramadhan, seperti juga lokalisasi dan tempat hiburan malam lainnya di Samarinda. Namun, Pemkot Samarinda bertindak lain, lokalisasi ini langsung ditutup permanen.
(zik)