Warga Keluhkan Proyek Tol Kertosono-Mojokerto
A
A
A
JOMBANG - Tak hanya mengganggu warga di sekitarnya karena tak kunjung rampung, pengerjaan proyek Tol Kertosono-Mojokerto di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, juga justru sering menimbulkan kemacetan parah di jalan raya. Bila menjelang Lebaran proyek tol tersebut tidak dihentikan, warga khawatir akan semakin mengganggu arus mudik karena pasti membuat kemacetan lebih parah.
Hingga kini, pengerjaan proyek Tol Kertosono-Mojokerto di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tak kunjung usai. Padahal, di berbagai tempat, proses pengerjaan dirasakan warga sangat mengganggu, termasuk di antaranya sering memicu terjadinya kemacetan di jalan raya. Seperti di Jalan Raya Jombang-Tuban yang merupakan jalan raya provinsi, tepatnya di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang. Penyebab kemacetan adalah kendaraan proyek yang keluar masuk ke lokasi sangat padat.
Kemacetan kadang mengular hingga berkilo-kilometer. Dari selatan bisa mencapai Desa Tambakberas, Kecamatan Jombang, sementara yang dari utara bisa mencapai Jembatan Ploso. Kondisi ini tentu saja dikeluhkan masyarakat terutama para pengemudi angkot yang menderita kerugian.
Selasa (15/7/2014), salah seorang sopir angkot, Ahmad mengatakan, dalam kondisi jalan normal, pengemudi angkot jurusan Jombang-Kabuh atau Jombang-Tuban biasanya bisa bolak-bolak antara tiga hingga lima kali. Namun, jika terjadi kemacetan parah mereka hanya dapat mengangkut penumpang satu atau dua kali PP (pergi pulang) saja sehingga tak dapat membayar setoran.
Menjelang arus mudik Lebaran mendatang, warga berharap proyek pengerjaan tol tersebut dihentikan sementara karena dikhawatirkan mengganggu arus mudik dan menimbulkan kemacetan yang lebih parah lagi.
Hingga kini, pengerjaan proyek Tol Kertosono-Mojokerto di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tak kunjung usai. Padahal, di berbagai tempat, proses pengerjaan dirasakan warga sangat mengganggu, termasuk di antaranya sering memicu terjadinya kemacetan di jalan raya. Seperti di Jalan Raya Jombang-Tuban yang merupakan jalan raya provinsi, tepatnya di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang. Penyebab kemacetan adalah kendaraan proyek yang keluar masuk ke lokasi sangat padat.
Kemacetan kadang mengular hingga berkilo-kilometer. Dari selatan bisa mencapai Desa Tambakberas, Kecamatan Jombang, sementara yang dari utara bisa mencapai Jembatan Ploso. Kondisi ini tentu saja dikeluhkan masyarakat terutama para pengemudi angkot yang menderita kerugian.
Selasa (15/7/2014), salah seorang sopir angkot, Ahmad mengatakan, dalam kondisi jalan normal, pengemudi angkot jurusan Jombang-Kabuh atau Jombang-Tuban biasanya bisa bolak-bolak antara tiga hingga lima kali. Namun, jika terjadi kemacetan parah mereka hanya dapat mengangkut penumpang satu atau dua kali PP (pergi pulang) saja sehingga tak dapat membayar setoran.
Menjelang arus mudik Lebaran mendatang, warga berharap proyek pengerjaan tol tersebut dihentikan sementara karena dikhawatirkan mengganggu arus mudik dan menimbulkan kemacetan yang lebih parah lagi.
(zik)