Kedapatan Bawa Senpi dan Miras Pengemudi Mobil Ditangkap
A
A
A
KARAWANG - Operasi cipta kondisi pasca Pilpres yang dilakukan Polres Karawang, Senin (13/7/2014) dini hari ternyata berbuah hasil.
Operasi yang melibatkan semua kesatuan di Polres Karawang yang dipusatkan di Interchange tak jauh dari Gerbang Tol Karawang Barat itu, berhasil mempersempit ruang gerak para penjahat yang akan masuk ke Karawang.
Terbukti, seorang pengendara mobil yang baru keluar dari Tol Karawang Barat dan hendak masuk ke wilayah Karawang, dengan membawa senjata api jenis FN dan puluhan minuman keras berbagai merek, dibuat tak berkutik.
Awalnya, saat mobil mini bus yang dikendarai pelaku dihentikan petugas, pelaku yang mengaku dari luar Karawang itu terlihat gusar.
Terlebih saat petugas menggeledah seisi mobil, pelaku terlihat gelisah. Hingga pada akhirnya, petugas mendapati sepucuk senjata api jenis FN di dasboard mobil serta satu krat minuman keras berbagai merek yang tersimpan di jok belakang.
"Untuk keperluan penyidikan, pelaku berikut barang buktinya, kami amankan ke Mapolres Karawang," ujar Kabag Ops Polres Karawang, Kompol Imam Rachman, di TKP.
Pihaknya, kata dia harus melakukan penyidikan berikut pengembangan dari temuan dalam operasi tersebut. Sebab, kata dia, bukan hal mustahil kalau yang bersangkutan terkait aksi kejahatan atau merupakan anggota dari salah satu kawanan pelaku tindak kriminalitas.
"Kami perlu waktu untuk pengungkapan. Jadi saat ini, kami akan melakukan pemeriksaan terlebih dulu. Begitu pun dengan senjata api yang kami temukan dari tangan pelaku, itu harus diperiksa, apakah senjata api atau soft gun," lanjut Imam,
Dia juga menambahkan kalau pihaknya juga belum bisa memberikan keterangan terkait identitas pelaku."Identitas pelaku masih rahasia karena untuk kepentingan pengembangan," timpalnya.
Dijelaskan Imam, operasi Cipta Kondisi yang digelar tim gabungan di Polres Karawang itu merupakan instruksi Kapolda Jabar. Operasi sendiri dilakukan sebagai antisipasi gangguan keamanan pasca pelaksanaan Pilpres.
"Targetnya, berbagai senjata jenis api dan tajam, bahan peledak, juga narkotika dan segala gejala aksi kejahatan," kata Imam.
Operasi yang melibatkan semua kesatuan di Polres Karawang yang dipusatkan di Interchange tak jauh dari Gerbang Tol Karawang Barat itu, berhasil mempersempit ruang gerak para penjahat yang akan masuk ke Karawang.
Terbukti, seorang pengendara mobil yang baru keluar dari Tol Karawang Barat dan hendak masuk ke wilayah Karawang, dengan membawa senjata api jenis FN dan puluhan minuman keras berbagai merek, dibuat tak berkutik.
Awalnya, saat mobil mini bus yang dikendarai pelaku dihentikan petugas, pelaku yang mengaku dari luar Karawang itu terlihat gusar.
Terlebih saat petugas menggeledah seisi mobil, pelaku terlihat gelisah. Hingga pada akhirnya, petugas mendapati sepucuk senjata api jenis FN di dasboard mobil serta satu krat minuman keras berbagai merek yang tersimpan di jok belakang.
"Untuk keperluan penyidikan, pelaku berikut barang buktinya, kami amankan ke Mapolres Karawang," ujar Kabag Ops Polres Karawang, Kompol Imam Rachman, di TKP.
Pihaknya, kata dia harus melakukan penyidikan berikut pengembangan dari temuan dalam operasi tersebut. Sebab, kata dia, bukan hal mustahil kalau yang bersangkutan terkait aksi kejahatan atau merupakan anggota dari salah satu kawanan pelaku tindak kriminalitas.
"Kami perlu waktu untuk pengungkapan. Jadi saat ini, kami akan melakukan pemeriksaan terlebih dulu. Begitu pun dengan senjata api yang kami temukan dari tangan pelaku, itu harus diperiksa, apakah senjata api atau soft gun," lanjut Imam,
Dia juga menambahkan kalau pihaknya juga belum bisa memberikan keterangan terkait identitas pelaku."Identitas pelaku masih rahasia karena untuk kepentingan pengembangan," timpalnya.
Dijelaskan Imam, operasi Cipta Kondisi yang digelar tim gabungan di Polres Karawang itu merupakan instruksi Kapolda Jabar. Operasi sendiri dilakukan sebagai antisipasi gangguan keamanan pasca pelaksanaan Pilpres.
"Targetnya, berbagai senjata jenis api dan tajam, bahan peledak, juga narkotika dan segala gejala aksi kejahatan," kata Imam.
(sms)