Polres Taput Perketat Pengawasan SPBU
A
A
A
TARUTUNG - Menjelang lebaran 2014, Kepolisian Resort (Polres) Tapanuli Utara (Taput) memperketat pengawasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Taput. Pengawasan ini dilakukan guna mencegah terjadinya pelanggaran perniagaan bahan bakar bersubsidi di daerah.
Humas Polres Taput, Ipda W Baringbing mengatakan, pengawasan dilakukan secara tertutup untuk sejumlah SPBU yang ada di Taput. Pengawasan ini meliputi penjualan dan pembelian minyak di luar media tangki kendaraan dan pengawasan ketersediaan bahan bakar.
“Karena mulai H-7 kita perkirakan kawasan Taput sudah banyak dilintasi kendaraan, khususnya para pemudik yang menggunakan lintas barat,” ungkapnya, Minggu (13/7/2014) di Tarutung.
Baringbing mengatakan, sejauh ini dari hasil koordinasi dengan aparatur daerah yang membidangi masalah perekonomian telah disebutkan bahwa ketersediaan bahan bakar khususnya untuk jenis solar dan bensin sangat mencukupi.
Sehingga kekosongan SPBU dipastikan tidak akan terjadi. Namun diperkirakan antrean pengisian bahan bakar kendaraan akan terjadi karena keterbatasan kemampuan area SPBU untuk menampung lonjakan kendaraan.
“Kalau dari pantauan bahan bakar cukup, dan kita mencegah jangan sampai terjadi penimbunan. Serta untuk mengantisipasi lonjakan selama lebaran kita akan menempatkan personel di seluruh SPBU yang ada di Taput,” paparnya.
Selain itu, selama operasi ketupat nantinya, seluruh truk bergandeng tidak diizinkan melakukan persinggahan atau pangkalan di sejumlah SPBU. Pihak Polres Taput akan menyediakan kawasan SPBU dan pos jaga untuk persinggahan para pemudik.
“Namun kalau untuk perlakukan khusus terhadap pengguna truk besar yang biasa melintas di daerah hukum kita akan koordinasikan dari Dinas Perhubungan Provinsi. Termasuk aktivasi kendaraan bergandeng dari jalur lintasan pemudik,” katanya.
Salah satu pengelola truk bergandeng di Taput, David Marbun (34) mengatakan bahwa sejauh ini aktivitas truk mereka masih beroperasi sebagaimana mestinya.
Sebab mereka belum memperoleh surat pemberitahuan penghentian sementara aktivitas truk besar selama masa lebaran.
Namun biasanya, pengelola truk khususnya pengangkut kayu akan menghentikan sendiri aktivitas truknya selama mudik. Khususnya di H-3 hingga H+3. Sebab operasional pabrik juga tidak berlangsung pada masa liburan itu.
“Kalau saat ini belum ada imbauan. Namun seandaianya tidak adapun kita akan menghentikan aktivitas. Sebab kita juga terkendala bahan bakar di SPBU. Karena umumnya pengelola SPBU memprioritaskan pemudik dan bus angkutan lebaran,” katanya.
Humas Polres Taput, Ipda W Baringbing mengatakan, pengawasan dilakukan secara tertutup untuk sejumlah SPBU yang ada di Taput. Pengawasan ini meliputi penjualan dan pembelian minyak di luar media tangki kendaraan dan pengawasan ketersediaan bahan bakar.
“Karena mulai H-7 kita perkirakan kawasan Taput sudah banyak dilintasi kendaraan, khususnya para pemudik yang menggunakan lintas barat,” ungkapnya, Minggu (13/7/2014) di Tarutung.
Baringbing mengatakan, sejauh ini dari hasil koordinasi dengan aparatur daerah yang membidangi masalah perekonomian telah disebutkan bahwa ketersediaan bahan bakar khususnya untuk jenis solar dan bensin sangat mencukupi.
Sehingga kekosongan SPBU dipastikan tidak akan terjadi. Namun diperkirakan antrean pengisian bahan bakar kendaraan akan terjadi karena keterbatasan kemampuan area SPBU untuk menampung lonjakan kendaraan.
“Kalau dari pantauan bahan bakar cukup, dan kita mencegah jangan sampai terjadi penimbunan. Serta untuk mengantisipasi lonjakan selama lebaran kita akan menempatkan personel di seluruh SPBU yang ada di Taput,” paparnya.
Selain itu, selama operasi ketupat nantinya, seluruh truk bergandeng tidak diizinkan melakukan persinggahan atau pangkalan di sejumlah SPBU. Pihak Polres Taput akan menyediakan kawasan SPBU dan pos jaga untuk persinggahan para pemudik.
“Namun kalau untuk perlakukan khusus terhadap pengguna truk besar yang biasa melintas di daerah hukum kita akan koordinasikan dari Dinas Perhubungan Provinsi. Termasuk aktivasi kendaraan bergandeng dari jalur lintasan pemudik,” katanya.
Salah satu pengelola truk bergandeng di Taput, David Marbun (34) mengatakan bahwa sejauh ini aktivitas truk mereka masih beroperasi sebagaimana mestinya.
Sebab mereka belum memperoleh surat pemberitahuan penghentian sementara aktivitas truk besar selama masa lebaran.
Namun biasanya, pengelola truk khususnya pengangkut kayu akan menghentikan sendiri aktivitas truknya selama mudik. Khususnya di H-3 hingga H+3. Sebab operasional pabrik juga tidak berlangsung pada masa liburan itu.
“Kalau saat ini belum ada imbauan. Namun seandaianya tidak adapun kita akan menghentikan aktivitas. Sebab kita juga terkendala bahan bakar di SPBU. Karena umumnya pengelola SPBU memprioritaskan pemudik dan bus angkutan lebaran,” katanya.
(sms)