Mahasiswa Papua di Yogya Gagal Peringati Hari OPM

Selasa, 01 Juli 2014 - 14:20 WIB
Mahasiswa Papua di Yogya Gagal Peringati Hari OPM
Mahasiswa Papua di Yogya Gagal Peringati Hari OPM
A A A
YOGYAKARTA - Puluhan mahasiswa Papua di Yogyakarta berencana melakukan aksi peringatan hari lahir Organisasi Papua Merdeka (OPM) di titik nol kilometer Yogyakarta. Namun, aksi yang kerap dilakukan tiap 1 Juli itu gagal dilaksanakan.

Pihak keamanan Kraton Yogyakarta 'Paksi Kraton' melarang mahasiswa melakukan aksi demo ke titik nol. Alhasil, aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu hanya bisa dilakukan di luar asrama mahasiswa.

Berdasarkan pantauan, massa sempat berjalan kaki ke Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Yogyakarta. Sambil berjalan, mereka membentangkan kertas bergambar bintang kejora.

Dalam aksinya, mahasiswa melakukan orasi disambut nyanyian Papua merdeka. Massa juga membentangkan spanduk besar bertuliskan 'Hak Menentukan Nasib Sendiri, Solusi Demokratis, Bagi Rakyat Papua Barat,' ditentang paling ujung depan.

Beberapa mahasiswa juga menggambar wajah mereka dengan cat bergambar bintang kejora. Setelah satu kilo berjalan, tepatnya di Jalan Kusumanegara No3, mereka dihadang petugas keamanan dari Kraton Yogyakarta 'Paksi Kraton'.

Ketua Paksi Kraton M Suhud terlihat lantang menghadang para mahasiswa asal Papua tersebut. Awalnya, dialog dilakukan antara perwakilan mahasiswa dan M Suhud di pingir jalan.

Puluhan petugas kepolisian berada di tengah-tengah antara mahasiswa papau dan Paksi Kraton. Alasan Suhud mengadang mereka karena demo yang dilakukan dinilai sudah keluar dari NKRI.

"Kalau kalian mahasiswa yang baik, jangan sebut Papua Merdeka, karena Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kalian separatis ingin merdeka," kata Suhud, Selasa (1/7/2014).

Situasi sempat memanas saat saling adu argumen melalui pengeras suara. Baik dari kalangan mahasiswa membawa sendiri pengeras suara, begitu juga dari dari Paksi Kraton. Polisi merapat ke masing-masing kubu agar tidak terjadi aksi anarkis.

Masing-masing kubu berdiri di jalan membuat arus lalu lintas tersendat dari arah timur maupun barat. Polisi terlihat menutup separo jalan dari kedua arah tersebut untuk mengurai kemacetan.

Sekira satu jam berjalan, antara 10.30-11.30 WIB, mahasiswa mundur kembali ke asrama. Namun, puluhan petugas kepolisian dan juga Paksi Kraton masih terlihat berjaga-jaga di utara komplek Taman Makam Pahlawan tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7271 seconds (0.1#10.140)