Pedagang Tetap Berjualan di Eks Pasar Sentral Watampone
A
A
A
WATAMPONE - Setelah ditertibkan Sabtu kemarin, ternyata sejumlah pedagang ikan di eks Pasar Sentral Watampone tetap membandel dan tetap berjualan di tempat tersebut.
Minggu (29/6/2014) sore tadi, sejumlah pedagang tetap bertahan untuk berjualan di eks Pasar Sentral Watampone. Pedagang yang berjualan itu khususnya pedagang ikan yang menempati seberang pengairan yang terletak di ruas Jalan Ade Irma.
Abu (45) salah seorang pedagang ikan memilih bertahan walau mengetahui telah dilarang berjualan di tempat itu karena tempat yang disediakan di pasar yang baru tidak ramai. "Berjualan di sini lebih baik, karena pembelinya ramai, untuk itu saya tetap bertahan berjualan di sini," ujarnya.
Namun, Ketua Tim Normalisasi Pasar Sentral Watampone Dray Vibriato mengatakan tetap akan melakukan penertiban hingga seluruh pedagang kaki lima yang berjualan di areal terlarang tersebut pindah. "Tetap akan selalu ditertibkan dengan selalu mengedepankan pendekatan persuasif," ujar Dray saat dikonfirmasi.
Dray juga mengatakan, pihaknya terus berupaya meminta agar pedagang meninggalkan lokasi dan bersedia pindah ke Pasar Sentral Watampone yang baru di Kelurahan Bulu Tempe yang telah disediakan oleh pemerintah. "Kami selalu mencari formula-formula yang efektif untuk menangani pedagang yang bandel, tapi kami yakin bhwa masalah ini akan segera teratasi," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang ikan dan puluhan anggota Satpol PP yang dibantu TNI-Polri nyaris bentrok saat dilakukan penertiban di eks Pasar Sentral Watampone, Sabtu (28/6/2014) sore.
Hal itu bermula saat puluhan tim gabungan normalisasi pasar sentral tersebut hendak melakukan penertiban dengan menyita barang dagangan milik pedagang. Aksi penyitaan ini membuat para pedagang marah dan melakukan perlawan tak pelak banyak ikan jualan pedagang berhamburan ke tanah.
Walau tim normalisasi sempat melakukan negosiasi dengan sejumlah pedagang, tidak terjadi kesepakatan di antara keduanya. Akhirnya petugas penertiban memilih mundur dan kembali ke posko yang jaraknya tidak jauh dari lokasi para pedagang berjualan. Tak lama kemudian, ratusan pedagang dengan berjalan kaki mendatangi rumah jabatan Wakil Bupati Bone H. Ambo Dalle yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari lokasi penertiban tadi. Namun, setiba di depan rumah jabatan tersebut, tak ada orang di dalam rumah
Alhasil pedagang yang mulai tersulut emosi, tiba-tiba langsung melempari rumah mewah itu dengan ratusan ekor ikan busuk yang sengaja mereka bawa dari pasar.
Minggu (29/6/2014) sore tadi, sejumlah pedagang tetap bertahan untuk berjualan di eks Pasar Sentral Watampone. Pedagang yang berjualan itu khususnya pedagang ikan yang menempati seberang pengairan yang terletak di ruas Jalan Ade Irma.
Abu (45) salah seorang pedagang ikan memilih bertahan walau mengetahui telah dilarang berjualan di tempat itu karena tempat yang disediakan di pasar yang baru tidak ramai. "Berjualan di sini lebih baik, karena pembelinya ramai, untuk itu saya tetap bertahan berjualan di sini," ujarnya.
Namun, Ketua Tim Normalisasi Pasar Sentral Watampone Dray Vibriato mengatakan tetap akan melakukan penertiban hingga seluruh pedagang kaki lima yang berjualan di areal terlarang tersebut pindah. "Tetap akan selalu ditertibkan dengan selalu mengedepankan pendekatan persuasif," ujar Dray saat dikonfirmasi.
Dray juga mengatakan, pihaknya terus berupaya meminta agar pedagang meninggalkan lokasi dan bersedia pindah ke Pasar Sentral Watampone yang baru di Kelurahan Bulu Tempe yang telah disediakan oleh pemerintah. "Kami selalu mencari formula-formula yang efektif untuk menangani pedagang yang bandel, tapi kami yakin bhwa masalah ini akan segera teratasi," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang ikan dan puluhan anggota Satpol PP yang dibantu TNI-Polri nyaris bentrok saat dilakukan penertiban di eks Pasar Sentral Watampone, Sabtu (28/6/2014) sore.
Hal itu bermula saat puluhan tim gabungan normalisasi pasar sentral tersebut hendak melakukan penertiban dengan menyita barang dagangan milik pedagang. Aksi penyitaan ini membuat para pedagang marah dan melakukan perlawan tak pelak banyak ikan jualan pedagang berhamburan ke tanah.
Walau tim normalisasi sempat melakukan negosiasi dengan sejumlah pedagang, tidak terjadi kesepakatan di antara keduanya. Akhirnya petugas penertiban memilih mundur dan kembali ke posko yang jaraknya tidak jauh dari lokasi para pedagang berjualan. Tak lama kemudian, ratusan pedagang dengan berjalan kaki mendatangi rumah jabatan Wakil Bupati Bone H. Ambo Dalle yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari lokasi penertiban tadi. Namun, setiba di depan rumah jabatan tersebut, tak ada orang di dalam rumah
Alhasil pedagang yang mulai tersulut emosi, tiba-tiba langsung melempari rumah mewah itu dengan ratusan ekor ikan busuk yang sengaja mereka bawa dari pasar.
(zik)