Bupati Angkat Ayah Raeni Jadi Pegawai Pribadi
Bupati Angkat Ayah Raeni Jadi Pegawai Pribadi
A
A
A
KENDAL - Bupati Kendal Widya Kandi Susanti memberikan penghargaan kepada Raeni, peraih IPK terbaik, lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) asal Kabupaten Kendal. Bupati juga memberikan penghargaan kepada ayahnya Mugiyono (55), dengan mengangkatnya menjadi pegawai pribadi Rumah Dinas Bupati Kendal.
Kendati begitu, tidak ada yang berubah dari Mugiyono. Dia tetap mengayuh becak dari rumahnya, di Jalan Pahlawan II Gang Apel, Kelurahan Langenharjo, RT1/2, Kecamatan Kendal, menuju Pendapa Pemerintah Kabupaten Kendal.
Keduanya sampai di Pendapa sekitar pukul 07.00 WIB, dan langsung disambut Bupati Kendal Widya kandi Susanti.
“Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih Raeni. Untuk itu, saya memberikan penghargaan secara pribadi berupa sejumlah uang untuk membantu Raeni melanjutkan kuliah magister dengan beasiswa di London-Inggris,” ujar Widya Kandi Susanti, Senin (23/6/2014).
Menurutnya, prestasi yang diraih Raeni itu juga bisa menjadi inspirasi dan semangat bagi generasi muda, terutama di Kabupaten Kendal. Meskipun dengan keterbatasan biaya, Raeni membuktikan betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan. Hal itu, juga didukung dengan upaya keras oleh orangtuanya.
Bahkan, dirinya akan usulkan supaya Raeni di tahun 2015 nanti bisa mendapatkan Bupati Award. Hal ini menjadi bukti tekad pemkab untuk mewujudkan Kendal Cerdas.
“Patut menjadi contoh dan inspirasi bagi anak-anak sekarang. Ini bukti bahwa ekonomi lemah bukan penghalang seseorang untuk berprestasi. Karena saya dulu juga berangkat dari orang tak punya, saya dulu juga cumlaude dengan IPK 3,6,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memberikan penghargaan kepada Mugiyono dengan mengangkatnya sebagai pegawai pribadi Rumah Dinas Bupati Kendal. Sehingga, dipastikan dia tidak lagi menjadi tukang becak yang berpenghasilan Rp10.000 per hari.
“Mulai besok bapak (Mugiyono) tidak usah mbecak lagi. Bekerja sama saya, mbantu bersih-bersih, antar-jemput anak saya ke sekolah dan sebagainya di rumah dinas. Jadi tidak perlu mbecak lagi,” papar Widya.
Sementara itu, Mugiyono mengaku sangat berterima kasih atas pekerjaan baru yang diberikan Bupati. Dia berharap, pekerjaan barunya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Saya selalu berpesan kepada anak saya, meski orang tidak mampu jangan minder. Banyak-banyak berdoa, puasa, dan salat malam maupun salat duha. Selain itu setiap kali berdoa setiap harinya selalu dilebihkan, jadi semakin banyak berdoa, maka Allah akan mengabulkannya,” katanya.
Raeni mengaku, tidak pernah membayangkan sebelumnya jika prestasi yang diraihnya selama ini akan mempertemukannya dengan orang-orang besar dan dikenal banyak orang, karena banyak diundang di media televisi nasional.
“Senang bisa bertemu dengan Presiden SBY, Pak Mentri Pendidikan Muhamad Nuh, Bupati Kendal dan media-media TV. Bagi saya keberhasilan ini tidak luput dari perjuangan orangtua yang telah melahirkan dan mendoakan saya dengan penuh cinta kasih,” tandasnya.
Kendati begitu, tidak ada yang berubah dari Mugiyono. Dia tetap mengayuh becak dari rumahnya, di Jalan Pahlawan II Gang Apel, Kelurahan Langenharjo, RT1/2, Kecamatan Kendal, menuju Pendapa Pemerintah Kabupaten Kendal.
Keduanya sampai di Pendapa sekitar pukul 07.00 WIB, dan langsung disambut Bupati Kendal Widya kandi Susanti.
“Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih Raeni. Untuk itu, saya memberikan penghargaan secara pribadi berupa sejumlah uang untuk membantu Raeni melanjutkan kuliah magister dengan beasiswa di London-Inggris,” ujar Widya Kandi Susanti, Senin (23/6/2014).
Menurutnya, prestasi yang diraih Raeni itu juga bisa menjadi inspirasi dan semangat bagi generasi muda, terutama di Kabupaten Kendal. Meskipun dengan keterbatasan biaya, Raeni membuktikan betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan. Hal itu, juga didukung dengan upaya keras oleh orangtuanya.
Bahkan, dirinya akan usulkan supaya Raeni di tahun 2015 nanti bisa mendapatkan Bupati Award. Hal ini menjadi bukti tekad pemkab untuk mewujudkan Kendal Cerdas.
“Patut menjadi contoh dan inspirasi bagi anak-anak sekarang. Ini bukti bahwa ekonomi lemah bukan penghalang seseorang untuk berprestasi. Karena saya dulu juga berangkat dari orang tak punya, saya dulu juga cumlaude dengan IPK 3,6,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memberikan penghargaan kepada Mugiyono dengan mengangkatnya sebagai pegawai pribadi Rumah Dinas Bupati Kendal. Sehingga, dipastikan dia tidak lagi menjadi tukang becak yang berpenghasilan Rp10.000 per hari.
“Mulai besok bapak (Mugiyono) tidak usah mbecak lagi. Bekerja sama saya, mbantu bersih-bersih, antar-jemput anak saya ke sekolah dan sebagainya di rumah dinas. Jadi tidak perlu mbecak lagi,” papar Widya.
Sementara itu, Mugiyono mengaku sangat berterima kasih atas pekerjaan baru yang diberikan Bupati. Dia berharap, pekerjaan barunya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Saya selalu berpesan kepada anak saya, meski orang tidak mampu jangan minder. Banyak-banyak berdoa, puasa, dan salat malam maupun salat duha. Selain itu setiap kali berdoa setiap harinya selalu dilebihkan, jadi semakin banyak berdoa, maka Allah akan mengabulkannya,” katanya.
Raeni mengaku, tidak pernah membayangkan sebelumnya jika prestasi yang diraihnya selama ini akan mempertemukannya dengan orang-orang besar dan dikenal banyak orang, karena banyak diundang di media televisi nasional.
“Senang bisa bertemu dengan Presiden SBY, Pak Mentri Pendidikan Muhamad Nuh, Bupati Kendal dan media-media TV. Bagi saya keberhasilan ini tidak luput dari perjuangan orangtua yang telah melahirkan dan mendoakan saya dengan penuh cinta kasih,” tandasnya.
(san)
Explore More