Belasan Jaksa Kunjungi Keluarga Miskin Pemakan Bangkai
A
A
A
NGANJUK - Berita keluarga miskin yang sering memakan bangkai di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menarik perhatian dari banyak pihak. Di antaranya para jaksa dari Kejaksaan Negeri Nganjuk.
Merasa tersentuh rasa kemanusiaannya, para jaksa itu datang memberikan bantuan pada keluarga Mbah Ginem. Bantuan diberikan langsung di rumah Mbah Ginem, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dengan melihat langsung, mereka sadar bahwa cerita masyarakat tentang keluarga miskin yang sering memakan bangkai, karena tidak mampu membeli daging adalah benar adanya.
Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk I Wayan Sumardana mengaku, pihaknya sangat prihatin dan terenyuh dengan kondisi keluarga Mbah Ginem. Sebab tak hanya miskin, kondisi kejiwaan tiga putra-putrinya yang tinggal serumah ini juga tidak normal.
Itu sebabnya, meski sudah dewasa, putra putri Mbah Ginem tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain menunggu bantuan dari saudara dan kerabat, selama ini mereka juga bertahan hidup hanya dari bantuan para tetangga.
Jika menemukan bangkai di sungai atau di jalan, Suparman, putra Mbah Ginem membawanya pulang, lalu dimasak dan dimakan bersama keluarganya.
Merasa tersentuh rasa kemanusiaannya, para jaksa itu datang memberikan bantuan pada keluarga Mbah Ginem. Bantuan diberikan langsung di rumah Mbah Ginem, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dengan melihat langsung, mereka sadar bahwa cerita masyarakat tentang keluarga miskin yang sering memakan bangkai, karena tidak mampu membeli daging adalah benar adanya.
Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk I Wayan Sumardana mengaku, pihaknya sangat prihatin dan terenyuh dengan kondisi keluarga Mbah Ginem. Sebab tak hanya miskin, kondisi kejiwaan tiga putra-putrinya yang tinggal serumah ini juga tidak normal.
Itu sebabnya, meski sudah dewasa, putra putri Mbah Ginem tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain menunggu bantuan dari saudara dan kerabat, selama ini mereka juga bertahan hidup hanya dari bantuan para tetangga.
Jika menemukan bangkai di sungai atau di jalan, Suparman, putra Mbah Ginem membawanya pulang, lalu dimasak dan dimakan bersama keluarganya.
(san)