Satu Keluarga Miskin di Nganjuk Makan Bangkai Ayam
A
A
A
NGANJUK - Kemiskinan memaksa satu keluarga di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan dari suadara, dan tetangga. Tak jarang, karena ingin makan daging, mereka terpaksa mengkonsumsi bangkai ayam yang ditemukan di sungai dekat rumahnya.
Karena kemiskinan itu juga, empat orang yang ada dalam satu keluarga itu mengalami lumpuh. Bahkan, dua orang lainnya menderita stres atau terganggu jiwa.
Dengan penuh sukacita, Suparman (40), anak tertua dalam keluarga itu membawa pulang bangkai ayam yang dia temukan di sungai ke rumahnya, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dia berpikir akan bisa makan enak bersama Sadinah (45) kakaknya, Suparti (35) adiknya, dan Ginem (82) ibunya.
Untuk diketahui, Suparti sudah satu setengah tahun hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur, karena mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.
Sementara Suparman dan Suparti, kondisi mentalnya sudah menurun dan menderita stres. Sedangkan Ginem, hanya bisa pasrah atas keadaan putra putrinya tersebut, karena usianya sudah lanjut dan fisiknya juga sudah renta.
Sudah beberapa tahun ini, anggota satu keluarga itu tidak ada yang bisa bekerja. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga di sekitar rumahnya.
Para tetangga nenek Ginem menjelaskan, selama ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah untuk membawa anak-anak Ginem yang stres tersebut ke rumah sakit jiwa. Akibatnya, mereka terus tinggal di rumah tanpa bisa bekerja.
Setiap hari, keluarga ini hanya mengandalkan bantuan makanan dari para tetangganya. Tak jarang mereka juga mengkonsumsi bangkai binatang yang ditemukan di sungai atau di jalan-jalan.
Para tetangga nenek Ginem berharap, pemerintah mau membantu keluarga miskin yang seluruhnya mengalami gangguan jiwa tersebut.
Karena kemiskinan itu juga, empat orang yang ada dalam satu keluarga itu mengalami lumpuh. Bahkan, dua orang lainnya menderita stres atau terganggu jiwa.
Dengan penuh sukacita, Suparman (40), anak tertua dalam keluarga itu membawa pulang bangkai ayam yang dia temukan di sungai ke rumahnya, di Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dia berpikir akan bisa makan enak bersama Sadinah (45) kakaknya, Suparti (35) adiknya, dan Ginem (82) ibunya.
Untuk diketahui, Suparti sudah satu setengah tahun hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur, karena mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.
Sementara Suparman dan Suparti, kondisi mentalnya sudah menurun dan menderita stres. Sedangkan Ginem, hanya bisa pasrah atas keadaan putra putrinya tersebut, karena usianya sudah lanjut dan fisiknya juga sudah renta.
Sudah beberapa tahun ini, anggota satu keluarga itu tidak ada yang bisa bekerja. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga di sekitar rumahnya.
Para tetangga nenek Ginem menjelaskan, selama ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah untuk membawa anak-anak Ginem yang stres tersebut ke rumah sakit jiwa. Akibatnya, mereka terus tinggal di rumah tanpa bisa bekerja.
Setiap hari, keluarga ini hanya mengandalkan bantuan makanan dari para tetangganya. Tak jarang mereka juga mengkonsumsi bangkai binatang yang ditemukan di sungai atau di jalan-jalan.
Para tetangga nenek Ginem berharap, pemerintah mau membantu keluarga miskin yang seluruhnya mengalami gangguan jiwa tersebut.
(san)