Di Kota Ini PSK Dolly Akan Singgah
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 1.449 Pekerja Seks Komersial (PSK) Dolly dan Jarak, diperkirakan akan hijrah ke beberapa kota dan kabupaten yang miliki tempat prostitusi. Dari jumlah itu, sebanyak 168 PSK di antaranya positif terjangkit HIV.
Sedikitnya ada beberapa kota dan kabupaten yang diduga menjadi tempat singgah para PSK Dolly dan Jarak. Pertama adalah daerah tetangga, seperti Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban. Bahkan hingga ke Cepu, Kabupaten Blora.
Selain dekat, wilayah ini memiliki banyak tempat hiburan. Perpindahan para PSK Dolly dan Jarak ke wilayah-wilayah itu, sudah dimulai jauh sebelum Lokalisasi Dolly ditutup. Hal ini terungkap dari razia rutin petugas Satpol PP wilayah sekitar.
Daerah lain yang juga diduga kuat menjadi tujuan PSK eks Dolly adalah Denpasar dan Buleleng, Bali. Pulau Dewata dipilih, selain karena faktor kedekatan jarak, juga karena maraknya tempat hiburan yang ada, mulai dari salon, diskotek, dan spa.
Terlebih, hingga kini Bali merupakan tempat wisata yang masih menjadi favorit turis asing untuk berkunjung. Data Badan Pusat Statistik Pemprov Bali mencatat, jumlah turis asing yang datang ke Bali tahun 2013 mencapai 3.278.598 orang.
Selain Bali, wilayah Batam juga dimungkinkan akan menjadi tempat singgah para PSK eks Dolly dan Jarak. Seperti diketahui, Batam sangat dekat dengan Singapura, dan menjadi tempat favorit wisatawan asing. Terlebih di sana ada Lokalisasi Sintai.
Tujuan lain adalah Jakarta. Kawasan ini dikenal selain karena tempat hiburannya, juga wisata malamnya. Berdasarkan data Dinas Pariwisata DKI Jakarta, total tempat hiburan di kawasan ini hingga 2013 mencapai 1.322 tempat.
Terdiri dari diskotek, karaoke, bola sodok, pijat refleksi, spa, hotel, penginapan, dan lainnya. Tidak hanya itu, Jakarta juga memiliki banyak lokalisasi tua seperti Gang Dolly. Beberapa di antaranya sudah ditutup dan beroperasi di bawah tanah.
Sama dengan Jakarta, wilayah penunjang Ibu Kota seperti Tangerang dan Bogor juga memiliki banyak tempat hiburan. Tidak menutup kemungkinan, para eks PSK Dolly dan Jarak juga akan singgah ke tempat ini.
Di Tangerang, tepatnya di Kecamatan Kosambi, ada Lokalisasi Dadap. Sedang di Bogor, tempat kupu-kupu malam banyak berada di Limusnunggal-Cileungsi. Di tempat ini, sedikitnya ada lima blok prostitusi dengan jumlah bangunan 250 unit.
Tujuan selanjutnya yang diduga menjadi tempat singgah para PSK eks Dolly dan Jarak adalah Kota Kembang, Bandung. Selain dikenal dengan wisata malamnya, Kota Bandung juga memiliki lokalisasi. Sebut saja Lokalisasi Saritem.
Kendati sudah ditutup, praktik esek-esek di tempat tiu masih terus berjalan. Terakhir, petugas Satpol PP wilayah sekitar merazia kawasan ini dan berhasil menjaring beberapa PSK yang tengah berkencan.
Masih banyak kota dan kabupaten yang sebenarnya bisa disinggahi oleh para PSK eks Dolly dan Jarak. Namun begitu, yang menjadi masalah adalah bukan kemana para PSK itu pergi. Tetapi bagaimana sikap pemerintah daerah menghadapi persoalan asusila tersebut.
Sedikitnya ada beberapa kota dan kabupaten yang diduga menjadi tempat singgah para PSK Dolly dan Jarak. Pertama adalah daerah tetangga, seperti Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban. Bahkan hingga ke Cepu, Kabupaten Blora.
Selain dekat, wilayah ini memiliki banyak tempat hiburan. Perpindahan para PSK Dolly dan Jarak ke wilayah-wilayah itu, sudah dimulai jauh sebelum Lokalisasi Dolly ditutup. Hal ini terungkap dari razia rutin petugas Satpol PP wilayah sekitar.
Daerah lain yang juga diduga kuat menjadi tujuan PSK eks Dolly adalah Denpasar dan Buleleng, Bali. Pulau Dewata dipilih, selain karena faktor kedekatan jarak, juga karena maraknya tempat hiburan yang ada, mulai dari salon, diskotek, dan spa.
Terlebih, hingga kini Bali merupakan tempat wisata yang masih menjadi favorit turis asing untuk berkunjung. Data Badan Pusat Statistik Pemprov Bali mencatat, jumlah turis asing yang datang ke Bali tahun 2013 mencapai 3.278.598 orang.
Selain Bali, wilayah Batam juga dimungkinkan akan menjadi tempat singgah para PSK eks Dolly dan Jarak. Seperti diketahui, Batam sangat dekat dengan Singapura, dan menjadi tempat favorit wisatawan asing. Terlebih di sana ada Lokalisasi Sintai.
Tujuan lain adalah Jakarta. Kawasan ini dikenal selain karena tempat hiburannya, juga wisata malamnya. Berdasarkan data Dinas Pariwisata DKI Jakarta, total tempat hiburan di kawasan ini hingga 2013 mencapai 1.322 tempat.
Terdiri dari diskotek, karaoke, bola sodok, pijat refleksi, spa, hotel, penginapan, dan lainnya. Tidak hanya itu, Jakarta juga memiliki banyak lokalisasi tua seperti Gang Dolly. Beberapa di antaranya sudah ditutup dan beroperasi di bawah tanah.
Sama dengan Jakarta, wilayah penunjang Ibu Kota seperti Tangerang dan Bogor juga memiliki banyak tempat hiburan. Tidak menutup kemungkinan, para eks PSK Dolly dan Jarak juga akan singgah ke tempat ini.
Di Tangerang, tepatnya di Kecamatan Kosambi, ada Lokalisasi Dadap. Sedang di Bogor, tempat kupu-kupu malam banyak berada di Limusnunggal-Cileungsi. Di tempat ini, sedikitnya ada lima blok prostitusi dengan jumlah bangunan 250 unit.
Tujuan selanjutnya yang diduga menjadi tempat singgah para PSK eks Dolly dan Jarak adalah Kota Kembang, Bandung. Selain dikenal dengan wisata malamnya, Kota Bandung juga memiliki lokalisasi. Sebut saja Lokalisasi Saritem.
Kendati sudah ditutup, praktik esek-esek di tempat tiu masih terus berjalan. Terakhir, petugas Satpol PP wilayah sekitar merazia kawasan ini dan berhasil menjaring beberapa PSK yang tengah berkencan.
Masih banyak kota dan kabupaten yang sebenarnya bisa disinggahi oleh para PSK eks Dolly dan Jarak. Namun begitu, yang menjadi masalah adalah bukan kemana para PSK itu pergi. Tetapi bagaimana sikap pemerintah daerah menghadapi persoalan asusila tersebut.
(san)