Diputus Pacar, Mahasiswa Corat-coret Tembok Kampus

Kamis, 12 Juni 2014 - 14:46 WIB
Diputus Pacar, Mahasiswa...
Diputus Pacar, Mahasiswa Corat-coret Tembok Kampus
A A A
SAMARINDA - Akibat hubungan asmaranya kandas, seorang mahasiswa mencorat-coret tembok kampus dengan cat semprot. Akibatnya, gedung milik Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, penuh dengan tulisan pernyataan cinta.

Gedung milik Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman penuh dengan cat semprot. Tulisan cat semprot berwarna merah ini memenuhi dua gedung. Paling banyak adalah gedung kuliah Program Studi Ilmu Komunikasi.

Berdasarkan informasi di kalangan mahasiswa, pelaku corat-coret tembok kampus itu adalah mahasiswa yang kuliah di fakultas ini namun telah drop out pada 2010. Dia nekat melakukan hal ini karena kekasihnya, mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2011, memutuskan hubungan asmara mereka. Tak terima diputus, pelaku kemudian mencoret gedung kuliah kekasihnya itu.

"Menurut berita yang saya tahu, ini pelakunya anak Ilkom (Ilmu Komunikasi, red) juga. Dia diputuskan pacarnya yang kebetulan mahasiswa angkatan 2011," kata seorang mahasiswa, Dedy Pratama, Kamis (12/6/2014).

Aksi corat-coret tembok kampus ini rupanya merupakan aksi yang kedua. Bulan Mei lalu, pelaku juga melakukan hal yang sama. Hanya saja, pihak universitas belum bertindak karena tulisan yang dibuat tidak sebanyak sekarang dan masih mudah dihapus.

Pelaku dapat diketahui dari keterangan obyek yang ditulis oleh pelaku. Karena sudah dianggap keterlaluan, Universitas Mulawarman kemudian melaporkan pelaku ke polisi. "Karena ini adalah kejadian yang kedua kalinya maka kami dari pihak fakultas, universitas, akhirnya mengambil tindakan tegas melaporkannya ke polisi. Karena beranggapan bahwa ini sudah masuk ranah tindak perusakan fasilitas publik," kata Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unmul Rina Juwita.

Menurut Rina, pihak kampus juga sudah berkomunikasi dengan pelaku dan keluarganya. Sayangnya, pihak keluarga juga angkat tangan dengan aksi pelaku. Oleh karena itu, Universitas Mulawarman memilih melaporkan ke polisi sebagai jalan terakhir.

Pihak universitas masih menunggu olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh kepolisian sebelum menghapus tulisan ini. Untuk sementara, tulisan-tulisan tersebut dibiarkan menjadi hiasan kampus.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1441 seconds (0.1#10.140)