Jalan Rusak, Penumpang Bus Lebaran Diprediksi Turun
A
A
A
CIREBON - Jumlah penumpang bus arus mudik dan balik Lebaran tahun ini diprediksi menurun drastis. Kerusakan jalan serta keberadaan kereta api (KA) dituding sebagai penyebabnya.
Para pengemudi bus Cirebon-Bandung mengeluhkan kondisi jalan yang lebih parah tahun ini dibanding tahun lalu. Mereka pun berharap, jalur tol Cirebon-Bandung segera terealisasi. Salah seorang pengemudi Bus Sahabat jurusan Cirebon-Bandung, Indra (29), menyebutkan, dari kapasitas sekitar 45 orang penumpang, bus saat ini hanya terisi 6-7 orang. Kerusakan jalan pun membuat kecepatan bus menurun sehingga penumpang kerap kesal.
"Mau bagaimana lagi, jalan rusak pasti lajunya juga harus pelan-pelan. Waktu tempuh sekarang paling lama bisa sampai 12 jam, paling sebentar tujuh jam," kata dia saat ditemui di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa (10/6/2014).
Menurutnya, dibanding tahun lalu, kerusakan tahun ini lebih parah. Selain kerusakan jalan, penurunan penumpang juga disebabkan adanya alternatif moda transportasi lain berupa KA. Situasi itu menyebabkan mereka mengalami kerugian materil.
Bukan hanya jalan rusak serta keberadaan KA, kerugian yang mereka alami juga disebabkan sering rusaknya kendaraan yang mereka gunakan. Indra mengatakan, kerusakan jalan telah meningkatkan intensitas kunjungannya ke bengkel untuk perbaikan bus. "Kerusakan terutama pada kaki-kaki bus, ban sobek. Dulu dua minggu sekali sampai sebulan diperbaiki, sekarang 3-4 hari sudah harus masuk bengkel," tambah dia.
Koordinator Daerah Wilayah Cirebon yang juga Sekretaris DPC Organda Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon Karsono mengungkapkan, 90 persen pengusaha angkutan nyaris tak bisa beroperasi. Karsono yang juga pengusaha salah satu PO bus di Cirebon ini juga mengeluhkan turunnya pendapatan dari setoran Rp800 ribu-Rp1 juta setiap hari. "Beberapa waktu terakhir, dalam waktu 2-3 hari setoran yang kami terima dalam jumlah yang hampir sama," ungkapnya.
Para pengemudi bus Cirebon-Bandung mengeluhkan kondisi jalan yang lebih parah tahun ini dibanding tahun lalu. Mereka pun berharap, jalur tol Cirebon-Bandung segera terealisasi. Salah seorang pengemudi Bus Sahabat jurusan Cirebon-Bandung, Indra (29), menyebutkan, dari kapasitas sekitar 45 orang penumpang, bus saat ini hanya terisi 6-7 orang. Kerusakan jalan pun membuat kecepatan bus menurun sehingga penumpang kerap kesal.
"Mau bagaimana lagi, jalan rusak pasti lajunya juga harus pelan-pelan. Waktu tempuh sekarang paling lama bisa sampai 12 jam, paling sebentar tujuh jam," kata dia saat ditemui di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa (10/6/2014).
Menurutnya, dibanding tahun lalu, kerusakan tahun ini lebih parah. Selain kerusakan jalan, penurunan penumpang juga disebabkan adanya alternatif moda transportasi lain berupa KA. Situasi itu menyebabkan mereka mengalami kerugian materil.
Bukan hanya jalan rusak serta keberadaan KA, kerugian yang mereka alami juga disebabkan sering rusaknya kendaraan yang mereka gunakan. Indra mengatakan, kerusakan jalan telah meningkatkan intensitas kunjungannya ke bengkel untuk perbaikan bus. "Kerusakan terutama pada kaki-kaki bus, ban sobek. Dulu dua minggu sekali sampai sebulan diperbaiki, sekarang 3-4 hari sudah harus masuk bengkel," tambah dia.
Koordinator Daerah Wilayah Cirebon yang juga Sekretaris DPC Organda Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon Karsono mengungkapkan, 90 persen pengusaha angkutan nyaris tak bisa beroperasi. Karsono yang juga pengusaha salah satu PO bus di Cirebon ini juga mengeluhkan turunnya pendapatan dari setoran Rp800 ribu-Rp1 juta setiap hari. "Beberapa waktu terakhir, dalam waktu 2-3 hari setoran yang kami terima dalam jumlah yang hampir sama," ungkapnya.
(zik)