Purel Tewas Membusuk di Bak Mandi
A
A
A
TULUNGAGUNG - Nina (30) seorang pemandu lagu (purel) asal Desa Pagak, Kabupaten Malang, ditemukan tewas di bak mandi kamar kosnya Desa Kauman, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Jasad Nina dalam keadaan membusuk. Pada bagian tubuh tanpa busana lengkap itu terlihat banyak luka lebam. Diduga yang bersangkutan telah menjadi korban pembunuhan. "Kondisinya sudah kaku membusuk, posisi meringkuk di dalam bak mandi," tutur Sukarti, pemilik kos kepada petugas kepolisian, Selasa (10/6/2014).
Menurut Sukarti, terbongkarnya kematian Nina berawal dari aroma tidak sedap yang begitu menyengat. Setelah ditelusuri, sumber bau busuk itu berasal dari kamar korban. "Saat itu kamar dalam kondisi tertutup," terangnya.
Pintu kamar dalam keadaan terkunci. Sudah sekitar tiga hari yang bersangkutan memang tidak terlihat batang hidungnya. Sebagai purel di sebuah kafe kecil, korban kerap terlihat menjelang petang. Keluar kamar, berangkat kerja, dan kembali pulang menjelang dini hari. "Karena penasaran, pintu kamar itu terpaksa kami dobrak," jelas Sukarti.
Spekulasi pun mengarah pada orang dekat. Motifnya diduga cemburu. Informasi yang dihimpun, korban memiliki hubungan asmara dengan seseorang. Selain cukup sering bertandang ke kos, sang kekasih itu juga lumayan sering mengantar korban pulang ke Malang.
Menurut keterangan Kapolsek Ngunut Kompol Suseno, pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi. "Dugaan awal, yang bersangkutan menjadi korban pembunuhan. Namun kita masih mengembangkan penyelidikan," ujarnya.
Jasad Nina dalam keadaan membusuk. Pada bagian tubuh tanpa busana lengkap itu terlihat banyak luka lebam. Diduga yang bersangkutan telah menjadi korban pembunuhan. "Kondisinya sudah kaku membusuk, posisi meringkuk di dalam bak mandi," tutur Sukarti, pemilik kos kepada petugas kepolisian, Selasa (10/6/2014).
Menurut Sukarti, terbongkarnya kematian Nina berawal dari aroma tidak sedap yang begitu menyengat. Setelah ditelusuri, sumber bau busuk itu berasal dari kamar korban. "Saat itu kamar dalam kondisi tertutup," terangnya.
Pintu kamar dalam keadaan terkunci. Sudah sekitar tiga hari yang bersangkutan memang tidak terlihat batang hidungnya. Sebagai purel di sebuah kafe kecil, korban kerap terlihat menjelang petang. Keluar kamar, berangkat kerja, dan kembali pulang menjelang dini hari. "Karena penasaran, pintu kamar itu terpaksa kami dobrak," jelas Sukarti.
Spekulasi pun mengarah pada orang dekat. Motifnya diduga cemburu. Informasi yang dihimpun, korban memiliki hubungan asmara dengan seseorang. Selain cukup sering bertandang ke kos, sang kekasih itu juga lumayan sering mengantar korban pulang ke Malang.
Menurut keterangan Kapolsek Ngunut Kompol Suseno, pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi. "Dugaan awal, yang bersangkutan menjadi korban pembunuhan. Namun kita masih mengembangkan penyelidikan," ujarnya.
(zik)