Gubernur Sambut Baik Peresmian 11 Stasiun dan Jalur Ganda

Senin, 09 Juni 2014 - 17:56 WIB
Gubernur Sambut Baik...
Gubernur Sambut Baik Peresmian 11 Stasiun dan Jalur Ganda
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyambut baik diresmikannya 11 stasiun dan jalur ganda di Wilayah Divisi Regional III PT KAI yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung.

Dengan selesainya pembangunan ini, kata Alex, semakin meningkat juga kapasitas lintas kereta api (KA) baik itu dari Tanjung Enim – Tarahan, dan juga Tanjung Enim – Kertapati. Sehingga akhirnya juga berdampak baik terhadap perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan.

“Terima kasih kepada PT KAI dan Bapak Menteri BUMN dimana akhirnya jalur ganda ini terwujud dan stasiun Kertapati ini direhab. Pada tahun 2010 lalu saya menghadap Pak Jonan selaku Direktur Utama PT KAI (Persero), meminta tolong agar Stasiun Kertapati ini diperbaiki karena sejak zaman Belanda stasiun ini tidak pernah diperbaiki secara maksimal sedangkan ekplotasi Sumsel memberikan kontribusi terbesar bagi PT KAI,” ungkap Alex pada Peresmian 11 Stasiun dan Jalur Ganda Divre III Sumatera Selatan di Stasiun Kereta Api Kertapati Palembang, Senin, (9/6/2014).

Provinsi Sumatera Selatan, tegas Alex, memiliki moda transportasi terlengkap di Indonesia yaitu Darat, Laut, Udara, Sungai dan Kereta Api. Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah khususnya batu bara dengan jumlah 47,1 miliar ton atau 48,45% dari cadangan nasional.

Selain itu Sumsel juga memiliki potensi SDA lain di bidang pertanian dan perkebunan diantaranya CPO, karet, beras, kopi, jagung, kelapa, bubur kertas dan sebagainya yang memerlukan sarana angkutan.

Kalau di provinsi lain, PT KAI masih mencari barang apa yang akan diangkut, akan tetapi, timpal Alex, di Sumatera Selatan berapa pun banyak gerbong kereta api pasti ada muatannya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan potensi yang dimilikinya berinisiatif untuk selalu berjabat erat dengan kalangan swasta ataupun stakeholder terkait dalam rangka mengakselerasikan pembangunan di Sumsel khususnya dalam bidang transportasi.

Alex menegaskan, dirinya masih mempunyai tanggung jawab terhadap mahasiswa Unsri di Inderalaya yang saat ini sangat membutuhkan dukungan sarana angkutan KA Lintas Kertapati – Inderalaya. Karena Kereta Api Railbus Kertalaya sering mengalami kerusakan maka hal ini berdampak pada terhentinya pelayanan angkutan mahasiswa.

Alex menambahkan, bahwa di Sumsel, terpadat berbagai agenda besar telah disusun untuk mencapai cita-cita yang besar menuju Sumsel menjadi provinsi terdepan di Indonesia antara lain telah ditetapkannya Kawasan Tanjung Api-Api menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejalan dengan ini, ungkap Alex, pihaknya sangat mengharapkan dukungan untuk penyelesaian Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api yang hingga saat ini belum mendapatkan perhatian yang serius

“Pembangunan monorail Sumatera Selatan dari Bandara Internasional SMB II menuju kawasan Jakabaring Sport City sudah sangat mendesak dilakukan guna mengatasi permasalahan transportasi di Kota Palembang seperti kemacetan, polusi dan konsumsi bahan bakar yang cenderung meningkat tajam. Salah satu solusinya adalah pengembangan angkutan kereta api perkotaan juga termasuk dalam agenda besar provinsi Sumsel,” pungkasnya

Alex juga menyoroti pembangunan Jalur Baru Double Track dari Tanjung Enim langsung menuju Kawasan Tanjung Carat di Tanjung Api-Api dengan skema kerjasama pemerintah swasta.

Walaupun demikian juga diharapkan untuk pengembangan jalur eksisting dari Stasiun Simpang menuju Tanjung Api-Api.

Sementara itu Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI Sumsel Persero, Chandra Purnama mengatakan bahwa potensi tambang batu bara di Provinsi Sumatera Selatan sangat besar.

Namun, kata dia, kondisi prasarana jalan rel yang ada saat ini yang masih single track mengakibatkan kapasitas lintas yang sangat terbatas, sehingga untuk melayani dan memenuhi target angkutan tersebut, kapasitas perlu ditingkatkan.

Kapasitas Lintas antara Stasiun Prabumulih sampai dengan Stasiun Muaraenim hanya 39 KA per hari sedangkan kebutuhan minimal 72 KA per hari. Antara Stasiun Prabumulih sampai dengan Tarahan kapasitas lintas hanya 26 KA sedangkan kebutuhan minimal 56 KA per hari.

“Guna peningkatan kapasitas lintas tersebut PT KAI harus membangun infrastruktur berupa pembuatan stasiun baru, longsiding dan jalur ganda dengan dana investasi PT KAI, "ungkap Chandra.

Dia menambahkan bahwa stasiun baru yang telah siap beroperasi sebanyak 11 stasiun baru dari 17 stasiun. Dari 11 stasiun baru yang siap beroperasi tersebut, lima stasiun di wilayah Provinsi Lampung. Sementara enam stasiun di wilayah Sumatera Selatan yaitu Stasiun Sungai Tuha, Lubuk Batang, Kepayang, Sukamerindu, Talang Padang dan Stasiun Tanjung Terang.

“Pada hari ini juga akan diresmikan jalur ganda relasi Stasiun Prabumulih – Stasiun Niru di wilayah Provinsi Sumsel sepanjang 22 km yang sudah siap beroperasi. Sedangkan stasiun yang sedang dalam proses penyelesaian konstruksi sebanyak enam stasiun,” pungkasnya.

Sementara di bidang renovasi, PT KAI telah melakukan renovasi di Stasiun Besar Kertapati di Kota Palembang, renovasi dilakukan di bagian interior dan eksterior stasiun agar stasiun menjadi lebih indah dilihat dan nyaman bagi para penumpang saat hendak naik ke kereta.

Pada kesempatan tersebut, Menteri BUMN, Dahlan Iskan menandatangani prasasti peresmian 11 stasiun baru serta mendaulat Vera karyawan, PT KA Divre III Sumsel yang sedang hamil 2 bulan untuk menekan tombol sirine tanda diresmikannya 11 stasiun dan jalur ganda di Wilayah Divisi Regional III PT KAI.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2139 seconds (0.1#10.140)