Ini Fakta Kebohongan Laporan Mahasiswi Unpad asal Malaysia

Senin, 09 Juni 2014 - 14:56 WIB
Ini Fakta Kebohongan...
Ini Fakta Kebohongan Laporan Mahasiswi Unpad asal Malaysia
A A A
BANDUNG - Dari hasil penyelidikan yang dilakukan tim gabungan Polda Jabar, Polres Sumedang, dan Polresta Cimahi, polisi memastikan jika laporan mengenai perampokan dan pemerkosaan yang dilaporkan seorang mahasiswi Unpad asal Malaysia adalah bohong.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, menjelaskan, ada beberapa fakta yang menjurus kepada kebohongan yang dilakukan oleh korban.

"Pertama dari hasil olah TKP selama tiga hari pukul 20.00 WIB, lokasi penculikan di Jatinangor itu ramai. Ada satpam, tukang foto kopi, tukang makanan, jadi mana mungkin bisa diculik. Kalau pun ada pasti ada orang yang tahu," jelasnya, Senin (9/6/2014).

Selanjutnya pada pukul 23.00 WIB dihari yang sama, korban sempat melakukan komunikasi dengan mantan pacarnya yang tengah berada di Medan, Sumatera Utara.

"Jadi mana mungkin kalau sedang diculik bisa nelepon, apalagi sambil mesra-mesraan seperti itu," tuturnya.

Mantan Direskrimum Polda Metro Jaya ini juga memastikan, dari hasil visum terhadap korban, tim dokter tidak menemukan kekerasan dalam organ vital korban. "Dan tidak ada sperma yang ditemukan juga," timpalnya.

Tidak sampai disitu, fakta lainnya yang menguatkan rekayasa tersebut adalah ditemukannya ponsel, tablet, dan beberapa barang milik JS yang tersimpan rapi di lokasi tempat ditemukannya korban yang saat itu pura-pura dibuang, yakni di RM Grafika Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Disinggung soal perjalanan JS dari Jatinangor, Kabupaten Sumedang ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang cukup jauh. Iriawan mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan.

Pasalnya saat itu tidak ada satu orang pun saksi yang melihat atau mengetahui bagaimana JS bisa berpindah dari Jatinangor hingga ke Lembang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)