Usai Dipakai Berjamaah, Masjid Al Furqon Mendadak Ambruk
A
A
A
KARANGANYAR - Masjid Al Furqon di Dusun Sidorejo, Desa Pereng, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar mendadak ambruk, Rabu malam 4 Juni 2014.
Atap dan tiang penyangga tiba-tiba runtuh usai jamaah menunaikan salat Isya. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu.
Diduga ambrolnya masjid disebabkan karena material penyusun bangunan kurang layak digunakan.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 19.15 WIB. Kala itu, para jamaah semuanya telah keluar usai menunaikan ibadah salat.
Namun ketika suasana mulai sepi, atap masjid berukuran sekitar 8X8 meter persegi ini mendadak runtuh.
“Kami tidak tahu pasti penyebab runtuhnya masjid. Tetapi tahun 2012 lalu telah dilakukan renovasi,” ujar Kepala Desa Pereng, Sugiyana, Kamis (5/6/2014).
Sebelum kejadian, sama sekali tidak ada angin kencang maupun hujan deras. Pihaknya bersyukur tidak ada korban karena para jamaah semuanya telah keluar sebelum masjid ambruk.
Jika tidak, dirinya tidak bisa membayangkan mengingat seluruh bangunan hampir seluruhnya hancur. Sebelum roboh, bangunan masjid terlihat labil. “Bagian atap miring, sepertinya kayu di atas atap patah,” timpal Sumanta, salah satu warga.
Dari puing-puing bangunan yang tersisa, material penyusun bangunan diduga kurang layak digunakan. Pasalnya, kayu kuda-kuda dan besi penyangga ditengarai lebih kecil dari ukuran normal.
Esok harinya, warga bergotong-royong membersihkan lokasi reruntuhan. Mereka bahu membahu bekerjasama dengan para relawan.
Sedangkan untuk keperluan ibadah berjamaah, sementara waktu warga harus pergi ke masjid di dusun lainnya.
Camat Mojogedang Yophie Eko Jatiwibowo mengatakan, Pemkab Karanganyar bakal memberikan bantuan hibah senilai Rp10 juta untuk membantu rehab masjid yang ambrol.
Dirinya meminta takmir masjid merealisasikan pembangunan sesuai spesifikasi standar dan keamanan.
“Pak Bupati langsung memerintahkan pemberian dana bantuan begitu mendengar masjid di Desa Pereng ambruk,” terang Yophie.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru Kristianto mengatakan, pihaknya siap mengerahkan relawan guna membantu rehab pemulihan bangunan masjid.
Untuk saat ini, kebutuhan mendesak berupa evakuasi barang-barang berharga dan pembersihan lokasi reruntuhan.
Atap dan tiang penyangga tiba-tiba runtuh usai jamaah menunaikan salat Isya. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu.
Diduga ambrolnya masjid disebabkan karena material penyusun bangunan kurang layak digunakan.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 19.15 WIB. Kala itu, para jamaah semuanya telah keluar usai menunaikan ibadah salat.
Namun ketika suasana mulai sepi, atap masjid berukuran sekitar 8X8 meter persegi ini mendadak runtuh.
“Kami tidak tahu pasti penyebab runtuhnya masjid. Tetapi tahun 2012 lalu telah dilakukan renovasi,” ujar Kepala Desa Pereng, Sugiyana, Kamis (5/6/2014).
Sebelum kejadian, sama sekali tidak ada angin kencang maupun hujan deras. Pihaknya bersyukur tidak ada korban karena para jamaah semuanya telah keluar sebelum masjid ambruk.
Jika tidak, dirinya tidak bisa membayangkan mengingat seluruh bangunan hampir seluruhnya hancur. Sebelum roboh, bangunan masjid terlihat labil. “Bagian atap miring, sepertinya kayu di atas atap patah,” timpal Sumanta, salah satu warga.
Dari puing-puing bangunan yang tersisa, material penyusun bangunan diduga kurang layak digunakan. Pasalnya, kayu kuda-kuda dan besi penyangga ditengarai lebih kecil dari ukuran normal.
Esok harinya, warga bergotong-royong membersihkan lokasi reruntuhan. Mereka bahu membahu bekerjasama dengan para relawan.
Sedangkan untuk keperluan ibadah berjamaah, sementara waktu warga harus pergi ke masjid di dusun lainnya.
Camat Mojogedang Yophie Eko Jatiwibowo mengatakan, Pemkab Karanganyar bakal memberikan bantuan hibah senilai Rp10 juta untuk membantu rehab masjid yang ambrol.
Dirinya meminta takmir masjid merealisasikan pembangunan sesuai spesifikasi standar dan keamanan.
“Pak Bupati langsung memerintahkan pemberian dana bantuan begitu mendengar masjid di Desa Pereng ambruk,” terang Yophie.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru Kristianto mengatakan, pihaknya siap mengerahkan relawan guna membantu rehab pemulihan bangunan masjid.
Untuk saat ini, kebutuhan mendesak berupa evakuasi barang-barang berharga dan pembersihan lokasi reruntuhan.
(sms)