Pelabuhan Waingapu Marak Pungli

Kamis, 05 Juni 2014 - 16:24 WIB
Pelabuhan Waingapu Marak...
Pelabuhan Waingapu Marak Pungli
A A A
SUMBA - Pelabuhan Nusantara Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang merupakan pelabuhan laut terbesar di Pulau Sumba, dikeluhkan warga rawan pungutan liar (pungli) oleh sejumlah oknum petugas.

“Praktik pungli itu sudah lama pak, modusnya mereka mewajibkan pemilik mobil dan orang untuk membayar pas masuk. Tapi tidak pernah diberikan karcisnya, kami kuatir saja itu uang masuk kantong sendiri,” jelas seorang warga korban pungli, Kamis (5/6/2014).

Tak hanya itu, jika mengacu pada ketentuan yang berlaku, pas masuk (karcisnya) untuk kendaraan bermotor, demikian jelas warga yang lainnya, untuk roda dua (karcisnya) sebesar Rp2.000 dan untuk roda empat Rp3000.

“Ketentuannya lain, tapi banyak yang jadi korban, perkendaraan bisa dipungut Rp10.000-20.000 dan tentunya tanpa karcis,” bebernya warga lainnya.

Sementara itu, Hadi Sukamto, Manager Kawasan PT. Pelindo 03 Waingapu menyatakan, pihaknya tidak akan mentolerir petugasnya yang melakukan pungli di lapangan.

”Tak ada pungli, dan tidak pernah ada intruksi untuk itu, itu ulah oknum. Jika warga menemukan hal itu dan menjadi korbannya, catat nama petugas kami, dan sampaikan ke kantor, saya akan mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya.

KSO kawasan Pelindo 03 Waingapu Adrianus Kiha menambahkan, pihaknya justru telah sering mendapat keluhan dari warga terkait pungutan liar dari oknum-oknum yang berasal dari instansi lain.

“Banyak sopir kendaraan angkutan barang dan penumpang yang justru sering mengeluh ke kami, karena menjadi korban pungutan tidak resmi dari oknum Dinas Perhubungan," bebernya.

Lebih lanjut, pihaknya mengaku tetap menerapkan aturan, walau ada kebijakan tertentu. Aturan yang selama ini diterapkannya adalah dengan melarang kendaraan tertentu untuk masuk areal terminal, kecuali untuk keperluan menjemput dan mengantar orang sakit.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8222 seconds (0.1#10.140)