Pencurian Kian Marak di Bone
Pencurian Kian Marak di Bone
A
A
A
WATAMPONE - Angka kasus pencurian di Kabupaten Bone cukup marak pada empat bulan terakhir ini. Selain terjadi peningkatan jumlah kasus, kerugian materi yang ditimbulkan juga cukup tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Bone, dari bulan Januari hingga akhir Mei 2014, setidaknya tercatat 51 kasus pencurian yang dilaporkan oleh warga.
Jumlah kerugian warga yang menjadi korban pencurian tersebut ditaksir setidaknya mencapai Rp692 juta.
Pada Januari saja terdapat 10 kasus pencurian yang ditangani Satreskrim Polres Bone, dengan total kerugian yang mencapai Rp72 juta.
Di Februari kasus pencurian meningkat menjadi 12 kasus dengan kerugian Rp95 juta. April meningkat lagi menjadi 14 kasus pencurian dengan kerugian Rp264 juta dan pada Mei terdapat 15 kasus dengan kerugian yang mencapai Rp261 juta.
Ironisnya dari berbagai kasus tersebut hingga kini belum terungkap oleh pihak kepolisian, salah satunya kasus pencurian di rumah Dinas Kesehatan Kabupaten Bone yang kerugian materilnya mencapai Rp200 juta.
Begitu juga dengan pencurian yang menimpa seorang penjual pakaian bekas yang justru tempat kejadiannya cukup dekat dengan markas kepolisian, yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari Mapolres Bone.
Paur Sub Bagian Humas Polres Bone, Ipda Zulaeni T mengungkapkan, saat ini jajaran Polres Bone tetap melakukan upaya untuk menekan maraknya tingkat kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Bone, bahkan saat ini telah dibentuk tim khusus untuk mengungkap kasus yang selama ini cukup meresahkan warga.
"Anggota kami tetap melakukan patroli dan razia, termasuk melakukan pengejaran terhadap pelaku-pelaku kriminal tersebut, anggota juga bekerja maksimal," ujarnya.
Walau demikian, kata Zulaeni, tidak menampik peran serta masyarakat untuk menekan angka kejahatan di Bone tidak bisa dipungkiri.
"Kami juga meminta kepada warga untuk membantu pihak kepolisian untuk segera melaporkan jika ada tindak kriminal, selain itu kesadaran bersama penting untuk tetap menjaga lingkungan tetap aman dan tertib," pungkasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Bone, dari bulan Januari hingga akhir Mei 2014, setidaknya tercatat 51 kasus pencurian yang dilaporkan oleh warga.
Jumlah kerugian warga yang menjadi korban pencurian tersebut ditaksir setidaknya mencapai Rp692 juta.
Pada Januari saja terdapat 10 kasus pencurian yang ditangani Satreskrim Polres Bone, dengan total kerugian yang mencapai Rp72 juta.
Di Februari kasus pencurian meningkat menjadi 12 kasus dengan kerugian Rp95 juta. April meningkat lagi menjadi 14 kasus pencurian dengan kerugian Rp264 juta dan pada Mei terdapat 15 kasus dengan kerugian yang mencapai Rp261 juta.
Ironisnya dari berbagai kasus tersebut hingga kini belum terungkap oleh pihak kepolisian, salah satunya kasus pencurian di rumah Dinas Kesehatan Kabupaten Bone yang kerugian materilnya mencapai Rp200 juta.
Begitu juga dengan pencurian yang menimpa seorang penjual pakaian bekas yang justru tempat kejadiannya cukup dekat dengan markas kepolisian, yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari Mapolres Bone.
Paur Sub Bagian Humas Polres Bone, Ipda Zulaeni T mengungkapkan, saat ini jajaran Polres Bone tetap melakukan upaya untuk menekan maraknya tingkat kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Bone, bahkan saat ini telah dibentuk tim khusus untuk mengungkap kasus yang selama ini cukup meresahkan warga.
"Anggota kami tetap melakukan patroli dan razia, termasuk melakukan pengejaran terhadap pelaku-pelaku kriminal tersebut, anggota juga bekerja maksimal," ujarnya.
Walau demikian, kata Zulaeni, tidak menampik peran serta masyarakat untuk menekan angka kejahatan di Bone tidak bisa dipungkiri.
"Kami juga meminta kepada warga untuk membantu pihak kepolisian untuk segera melaporkan jika ada tindak kriminal, selain itu kesadaran bersama penting untuk tetap menjaga lingkungan tetap aman dan tertib," pungkasnya.
(sms)
Explore More