Cegah Antraks, Sapi di Maros Divaksinasi

Senin, 02 Juni 2014 - 20:55 WIB
Cegah Antraks, Sapi...
Cegah Antraks, Sapi di Maros Divaksinasi
A A A
MAROS - Guna mencegah penyebaran penyakit antraks pada hewan sapi, Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan (DPKP) Maros melakukan vaksinasi. Puluhan ribu ternak sapi di sejumlah kecamatan divaksinasi untuk kekebalan dan mencegah terulangnya kembali kasus antraks di Maros.

Menurut salah satu dokter hewan DPKP dr Ujistiani, vaksinasi ini merupakan kegiatan rutin DPKP yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Beberapa kecamatan yang menjadi prioritas vaksinasi yakni Kecamatan Tompobulu, Moncongloe, Mandai, Tanralili, Marusu, dan Lau. "Tidak semua kecamatan kita vaksinasi. Kami menggunakan metode prioritas. Misalnya Moncongloe, Mandai, Marusu itu memang kemarin sempat ada kasus antraks di sana," ujar dr Ujistiani, Senin (2/6/2014).

Ujistiani menjelaskan, vaksinasi ini bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh sapi sehingga bakteri antraks tidak mudah menyerang ternak sapi warga. Apalagi mengingat ternak sapi di beberapa kecamatan pernah terjangkit bakteri antraks.

Selain vaksinasi untuk ternak sapi, DPKP juga melakukan vaksinasi rabies untuk anjing. Karena, di musim pancaroba sebelumnya, anjing-anjing liar atau tak bertuan seringkali terkena virus rabies. Apalagi jika anjing tersebut menyerang warga.

"Kalau anjing kita sulit menghitung, karena jarang ada warga yang mau mengakui anjing tersebut adalah anjingnya. Padahal, jelas-jelas anjing itu tinggal di rumahnya. Belum lagi anjing liar yang keluar dari hutan, dan itu yang paling berbahaya karena biasanya sistem kekebalan tubuh anjing liar lemah sehingga virus rabies mudah menyerang anjing," paparnya.

Kepala Dinas DPKP Kabupaten Maros Ansharullah menuturkan, mulai tahun 2014 ini, DPKP menganggarkan pengadaan vaksin untuk ternak sapi dan rabies. Tahun-tahun sebelumnya, tidak dianggarkan pengadaan vaksin karena ada bantuan dari Pemprov Sulsel.

"Tahun-tahun sebelumnya memang kita tidak adakan, karena masa kedaluwarsa vaksin itu cepat. Jadi kalau berlebihan dan tidak terpakai kan mubazir. Tapi, setelah banyaknya kasus anthraks beberapa waktu lalu dan vaksin dari pemprov tidak cukup lagi, sehingga (vaksinasi) diadakan tahun ini," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)