Penutupan Lokalisasi Dolly Bukan Jalan Terbaik

Senin, 02 Juni 2014 - 16:40 WIB
Penutupan Lokalisasi Dolly Bukan Jalan Terbaik
Penutupan Lokalisasi Dolly Bukan Jalan Terbaik
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan bahwa penutupan lokalisasi Dolly, di Surabaya, bukan menjadi menjadi penyelesaian dalam penyebaran virus HIV.

Belajar dari penutupan lokalisasi di Jakarta dan Bandung, ternyata tidak dapat menyelesaikan masalah. Karenanya, pelacuran akan tetap berjalan. Namun, dengan adanya lokalisasi dapat dijadikan scanning pengobatan dan pendataan.

"Saya senang Dolly akan ditutup. namun, korelasi laki-laki pencari jasa seks sangat banyak. Tidak ada jaminan laki-laki pencari jasa seks," katanya, kepada wartawan, Senin (2/6/2014).

Menurutnya, lokalisasi yang ada bagus untuk pendidikan seks. Namun setelah lokalisasi ditutup, akan terjadi praktik seksual di luar lokalisasi, dan tidak ada akses pencegahan dan pengobatan.

"Biasanya para jasa seks tersebut bersembunyai di rumah-rumah penduduk yang mengakibatkan susah terditeksinya," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, penutupan lokalisasi Dolly akan menjadi kontradiktif dan menyangkut permasalahan moralitas. Karenanya, hal tersebut menyakut penyakit sosial.

"Selain itu, berkaitan dengan permasalahan kesehatan fisik, HIV, penyakit kelamin, sosial, dan kriminalitas yang tinggi," katanya, saat di temui di Kantor Kemenko Kesra.

Menurutnya, diperlukan metode lain agar dapat menurunkan penularan inveksi baru HIV-AIDS. Tentunya, ada dampak positif dan negatif dari penggusuran lokalisasi Dolly. Dengan menggusur tempat lokalisasi dapat menghilangkan tempat lokalisasi. Lebih banyak. Sedangkan nantinya, akan sulit terlacaknya para pekerja seks yang sudah terkena HIV dan hidup dengan HIV.

"Nantinya kehidupan mereka kan sudah membaur kepada masyarakat luas. Maka perlu diantisipasi, ini menjadi tantangan pemda untuk memikirkan jangka waktu kedepan," tegasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6433 seconds (0.1#10.140)