51 Kasus HIV/AIDS, Wiraswasta Tertinggi

Sabtu, 31 Mei 2014 - 02:02 WIB
51 Kasus HIV/AIDS, Wiraswasta Tertinggi
51 Kasus HIV/AIDS, Wiraswasta Tertinggi
A A A
BLITAR - Rangking tertinggi jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Blitar masih didominasi kalangan wiraswasta. Urutan kedua ditempati para pekerja kasar dan disusul kelompok ibu rumah tangga.

Hingga bulan April 2014 (sejak Januari), total jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Blitar mencapai 51 orang.

"Perincianya, 18 orang HIV dan 33 orang stadium AIDS," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Kuspardani kepada wartawan, Jumat (30/5/2014).

Gaya hidup yang longgar ditambah ekonomi yang mumpuni ditengarai menjadi salah satu faktor penunjang penyebaran.

Kelompok wiraswasta memiliki kesempatan lebih besar dibanding kelompok sosial lain dalam berinteraksi langsung dengan kelompok risiko tinggi.

Menurut Kuspardani, penularan penyakit HIV/AIDS lebih banyak disebabkan hubungan seksual yang berganti ganti pasangan.

"Untuk kalangan ibu rumah tangga tertulari dari suaminya," terang Kuspardani.
Dari catatan dinas kesehatan, 14 orang penderita di antaranya telah meninggal dunia.

Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Kabupaten Blitar, Hari Purwanto menambahkan, dibanding tahun 2013 (dengan kurun waktu yang sama), ada tren penurunan kasus.

"Sebab pada tahun 2013 dengan kurun waktu yang sama, jumlah kasus mencapai 126 kasus, "tambahnya.

Secara akumulatif, jumlah kasus HIV/AIDS sejak tahun 2005 mencapai 664 kasus. Dari jumlah tersebut, 243 diantaranya meninggal dunia.

Menurut Hari, setiap penderita mendapat penanganan medis di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Dinas juga terus melakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit berbahaya yang hingga kini belum ditemukan anti virusnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib meminta Pemerintah meningkatkan langkah proteksi sejak dini.

Sebab jika tidak, dikhawatirkan akan menjadi wabah yang meresahkan masyarakat. "Pencegahan bersifat medis dan non medis harus ditingkatkan. Jangan sampai hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat, "ujarnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0893 seconds (0.1#10.140)