Tak Ada Marka Truk Angkut Raskin Terjebak Lumpur
A
A
A
SINJAI - Truk pengangkut beras miskin (raskin) terjebak dalam lumpur di Jalan Nasional Sinjai-Bulukumba. Jalur yang masih dalam pengerjaan itu penuh lumpur dan licin akibat hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Sinjai sejak tadi malam.
"Saya kaget pak, ban mobil tiba-tiba terperosok, dan sampai sekarang sekira jam 10.08 WITA, mobil saya belum bisa bergerak," Ujar sopir truk, Udin (31) di lokasi kejadian Dusun Pangisoreng Desa Salohe Kecamatan Sinjai Timur Kamis (29/5/2014).
Truk bernopol DD 9539 KA yang dikemudikannya berangkat dari Kabupaten Bulukumba Rabu (28/5) sekitar pukul 22.00 WITA dengan membawa muatan beras raskin sebanyak 10 ton. Rencananya beras dibawa ke gudang Bulog Sinjai. Namun nahas pukul 01.00 dinihari tadi, truk terjebak lumpur dan tak bisa bergerak.
Sebelumnya sejumlah pengendara dan warga telah memrotes pihak kontraktor atau pelaksana proyek yang tidak memasang marka jalan di sejumlah titik rawan. Akibatnya sering terjadi kecelakaan dan kemacetan panjang sejak pengerjaan jalan tersebut, 2013 yang lalu.
Salah seorang warga, Suardi yang tinggal di Desa Alenangka Kecamatan Sinjai Selatan mengaku sering menyaksikan kecelakaan di poros jalan nasional tersebut. "Sering terjadi kecelakaan di poros jalan nasional ini, itu disebabkan kurangnya marka jalan yang dipasang pihak Kontraktor," Ujarnya.
"Saya kaget pak, ban mobil tiba-tiba terperosok, dan sampai sekarang sekira jam 10.08 WITA, mobil saya belum bisa bergerak," Ujar sopir truk, Udin (31) di lokasi kejadian Dusun Pangisoreng Desa Salohe Kecamatan Sinjai Timur Kamis (29/5/2014).
Truk bernopol DD 9539 KA yang dikemudikannya berangkat dari Kabupaten Bulukumba Rabu (28/5) sekitar pukul 22.00 WITA dengan membawa muatan beras raskin sebanyak 10 ton. Rencananya beras dibawa ke gudang Bulog Sinjai. Namun nahas pukul 01.00 dinihari tadi, truk terjebak lumpur dan tak bisa bergerak.
Sebelumnya sejumlah pengendara dan warga telah memrotes pihak kontraktor atau pelaksana proyek yang tidak memasang marka jalan di sejumlah titik rawan. Akibatnya sering terjadi kecelakaan dan kemacetan panjang sejak pengerjaan jalan tersebut, 2013 yang lalu.
Salah seorang warga, Suardi yang tinggal di Desa Alenangka Kecamatan Sinjai Selatan mengaku sering menyaksikan kecelakaan di poros jalan nasional tersebut. "Sering terjadi kecelakaan di poros jalan nasional ini, itu disebabkan kurangnya marka jalan yang dipasang pihak Kontraktor," Ujarnya.
(lns)