Pihak Sekolah Teledor, Keluarga Fajar Tolak Upaya Damai

Minggu, 25 Mei 2014 - 13:03 WIB
Pihak Sekolah Teledor,...
Pihak Sekolah Teledor, Keluarga Fajar Tolak Upaya Damai
A A A
SUKOHARJO - Keluarga Fajar Nur Murdianto, siswa kelas 5 SD Klumprit 01 Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jateng Tengah, yang tewas setelah diduga dikeroyok teman sekelasnya, ngotot meneruskan kasus itu ke meja hijau dan menolak upaya mediasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa setempat.

Keluarga menilai pihak sekolah teledor melakukan pengawasan serta mendidik murid. Sebab, korban sudah menjadi langganan pemukulan oleh sekira 4 temannya semenjak berada di bangku kelas 4 atau kejadian itu berlangsung hampir dua tahun.

Surono, paman korban, mengatakan, selain teledor pihak sekolah juga tidak tanggap serta tidak peduli terhadap kasus yang menimpa keponakannya itu. "Ini kan aneh dan lucu. Masak murid saja mengetahui setiap hari korban dipukuli tetapi guru tidak tahu," ujarnya, Minggu (25/5/2014).

Dan, anehnya lagi, kata Surono, seminggu setelah kejadian pun pihak sekolah tidak menanyakan mengapa korban tidak masuk sekolah. Inisiatif justru datang dari keluarga untuk meminta izin korban dirawat di RSUD Sukoharjo karena dugaan pengeroyokan teman sekelasnya.

Menurut Surono, sejak korban dipukuli terakhir kali sehingga menyebabkan masuk rumah sakit, tak satu pun guru atau kepala sekolah yang menanyakan ke rumah. "Yang menyakitkan, pihak sekolah cuek dan membuat kesan seolah tidak terjadi apa-apa atas korban."

Untuk itulah, seminggu saat korban masih dirawat di RSUD Sukoharjo, pihak keluarga langsung melaporkan secara resmi kejadian itu di Polres Sukoharjo untuk diproses secara hukum karena tidak ada itikad baik dari sekolah.

"Memang ada informasi dari Pemdes melalui Kades Klumprit Hartanto mau mendamaikan dan meminta pihak sekolahan bertanggung jawab. Namun hingga korban meninggal dunia tidak ada action-nya," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1195 seconds (0.1#10.140)