Tender Proyek Monorel Mundur Empat Bulan

Jum'at, 23 Mei 2014 - 20:44 WIB
Tender Proyek Monorel Mundur Empat Bulan
Tender Proyek Monorel Mundur Empat Bulan
A A A
PALEMBANG - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumsel menegaskan, proses tender proyek monorel pertama di Sumatera, yang semula dijadwalkan dimulai Juni terpaksa mundur hingga September mendatang.

Pengunduran jadwal sesuai dengan rekomendasi Proyek Pengembangan Sektor Reformasi Infrastruktur atau Infrastructure Reform Sector Development Project (IRSDP).

Sekretaris Dishubkominfo Sumsel, Uzirman Irwandi mengatakan, IRSDP dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menilai Sumsel melengkapi beberapa studi untuk dimasukkan dalam proses pelelangan.

"Awalnya memang, proses tender tersebut dilakukan Juni, bulan depan. Namun evaluasi IRSDP menyarankan agar dilakukan pada September. Hal ini lantaran ada beberapa berkas hasil studi yang harus dilengkapi untuk proses tender,” jelasnya di Kantor Dishubkominfo Sumsel, Jumat (23/5/2014).

Menurutnya, proses tender tersebut diawali dengan pra kualifikasi. Tim lelang akan memilih tiga pihak calon pemenang yang memenuhi syarat.

Proses ini membutuhkan waktu sedikitnya tiga bulan. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan proses penawaran harga oleh tiga pihak tersebut, dan diputuskan pemenang, dua bulan setelahnya.

Mundurnya proses tender ini pun, lanjutnya, berdasarkan rapat evaluasi Pemprov, Pemkab Banyuasin dan Pemkot Palembang bersama Bappenas RI beberapa waktu lalu.

Mereka menyarankan penyelesaian Studi Ekonomi Makro, Studi Multi Bisnis dan Studi Integrasi Moda terlebih dahulu.

"Bappenas melalui IRSDP membantu membuat Studi Ekonomi Makro yang mengkaji dampak ekonomi lainnya dari monorel. Studi itu memberi gambaran investor mengingat pembangunan Monorel menggunakan pola KPS, Kerja Sama Pemerintah dan Swasta," jelasnya.

Selain menunggu beberapa studi, pengunduran dibuat agar izin jalur Monorel beriringan. Menurutnya, pihaknya sudah dua kali bertemu dengan pihak Kemenhub, sehingga direncanakan izin jalur keluar sebulan ke depan.

"Izin trace atau alur jadi salah satu dukungan dokumen lelang. Paling lama 60 hari lagi telah terbit. Karena Monorel adalah proyek lintas daerah maka hanya disahkan oleh Gubernur, dengan izin trace dari Menteri Perhubungan," jelasnya.

Untuk pemenang tender tersebut, baru bisa diketahui paling lama awal bulan Januari 2014. Pemenang berkewajiban membuat Detail Engineering Design (DED) atau rancangan desain pembangunan.

Waktunya bisa 3 bulan dan maksimal 6 bulan. Paling lama ditargetkan bulan Juni sudah pembangunan tiang pancang.

Sedangkan untuk stasiun penumpang akan dibangun sebanyak 13 unit. Tujuh di antaranya berada di atas lahan pemerintah sedangkan sisanya enam unit lagi akan digarap dalam pembebasan lahan.

Sementara, Kadishubkominfo Sumsel, Musni Wijaya mengaku sejauh ini kegiatan yang akan dilakukan sudah berada pada jalur yang benar. Pasalnya, dukungan dari Pemerintah Pusat juga sudah mengalir dengan baik.

Transportasi ini, lanjutnya, akan ada empat koridor yang rencananya akan dibangun, melintasi jalan-jalan utama di wilayah Palembang.

Koridor pertama, Masjid Agung-Jakabaring-Lingkar Selatan. Koridor dua, Jalan Parameswara-Unsri Bukit Besar-Jalan Kapten A Rivai-Jalan Veteran-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan RE Martadinata-Jalan Mayor Zen.

Untuk koridor tiga, Jalan Demang Lebar Daun-Jalan Basuki Rahmat- Jalan R Sukamto-Jalan Residen Abdul Rozak- Jalan Patal Pusri. Sedang koridor empat, Masjid Agung (Ampera)-Jalan Jenderal Sudirman-Bandara SMB II.

"Yang ingin diwujudkan tahap awal ini yakni monorel dari Bandara SMB II menuju Masjid Agung sepanjang 15 km dan dari Masjid Agung menuju Jakabaring sekitar 10 km, " tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4430 seconds (0.1#10.140)