Sosialisasi BKPM 2015 se Sumatera, Jawa dan Bali Dibuka
A
A
A
Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki resmi membuka sosialisasi program kegiatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun 2015 terkait wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara di Hotel Aston Palembang, Rabu, (21/5/2014).
Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan ini mempunyai arti penting dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia pada umumnya dan di daerah pada khususnya.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk sinkronisasi, evaluasi dan pengendalian program strategis dalam pelaksanaan penanaman modal serta mensinergiskan program yang ada pada dinas, badan dan kantor yang membidangi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu di daerah,” ungkap Ishak Mekki, Rabu (21/5/2015).
Menurut dia, pengembangan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif merupakan salah satu prioritas nasional dan prioritas bidang lainnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014.
Ada tiga pokok telaahan untuk memahami pentingnya perhatian terhadap isu-isu tersebut. Pertama, sektor penanaman modal semakin dibutuhkan perannya untuk menggerakkan laju perekonomian sebagai kelanjutan kinerja yang telah dicapai dalam periode lima tahun sebelumnya.
"Pengembangan kegiatan penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk dapat menjawab tantangan persoalan mendasar, seperti pengembangan sektor strategis dan komoditas unggulan, reindustrialisasi, pemerataan penanaman modal, serta penurunan angka pengangguran dan kemiskinan,” paparnya.
Kemudian, dalam percaturan global, iklim penanaman modal dan iklim usaha yang ditandai dengan tingkat daya saing nasional terbilang masih rendah.
Serta tantangan ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun ke depan membawa dampak persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan dana internasional, khususnya penanaman modal langsung.
“Dalam situasi tersebut, Instansi Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota dihadapkan pada tuntutan peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan,” timpal Ishak.
Ishak Mekki menambahkan, dalam Rencana Strategis BKPM tahun 2010–2014, BKPM telah menetapkan target investasi swasta asing dan domestik sebesar Rp208,5 triliun pada 2010; Rp240 triliun pada 2011; Rp283,5 triliun pada 2012; Rp390,3 triliun pada 2013; dan Rp506,9 triliun pada tahun 2014; atau total sebesar Rp1.629,2 triliun pada periode 2010–2014.
Pencapaian target investasi tersebut, kata dia, jelas memerlukan berbagai upaya antara lain dimulai dari perencanaan, penataan dan penyempurnaan berbagai kebijakan sektor terkait.
"Peningkatan koordinasi antar pengambil keputusan di tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai kepada perbaikan prosedur perizinan dan non-perizinan, yang keseluruhannya bermuara mewujudkan kepastian hukum, aturan investasi yang jelas dan transparan, serta kemudahan pelayanan kepada para penanam modal (investor),” jelasnya.
Ishak menerangkan, seperti diketahui bersama bahwa aliran investasi baik global maupun lokal saat ini cenderung hanya mengalir ke negara maupun daerah (provinsi/kabupaten/kota) yang menjanjikan kepastian hukum, prospek keuntungan, serta menawarkan kemudahan dan pelayanan yang lebih baik kepada para investor.
Upaya pencapaian target investasi tahun ini dan tahun-tahun kedepan, lanjut dia, tidaklah lebih mudah. Namun, kita tidak boleh kehilangan harapan dan harus tetap untuk bersikap optimistis.
Ishak mengimbau, untuk mendukung dan menyukseskan visi dan misi pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014, melalui pelaksanaan program-program pembangunan yang selaras.
"Saya mengajak seluruh hadirin yang hadir pada acara ini untuk berperan aktif dalam memberikan masukan, kritik, dan saran sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai,” timpal Ishak.
Sementara itu Kepala Biro Perencanaan Program dan Anggaran BKPM RI Zainal Muttaqim mengatakan, bahwa acara yang dilaksanakan pada hari mempunyai arti penting dalam upaya menjadikan program kerja kegiatan BKPM sehingga harapannya agar program kerja atau kegiatan BKPM pada tahun 2015 dapat berhasil.
Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan ini mempunyai arti penting dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia pada umumnya dan di daerah pada khususnya.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk sinkronisasi, evaluasi dan pengendalian program strategis dalam pelaksanaan penanaman modal serta mensinergiskan program yang ada pada dinas, badan dan kantor yang membidangi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu di daerah,” ungkap Ishak Mekki, Rabu (21/5/2015).
Menurut dia, pengembangan iklim investasi dan iklim usaha yang kondusif merupakan salah satu prioritas nasional dan prioritas bidang lainnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014.
Ada tiga pokok telaahan untuk memahami pentingnya perhatian terhadap isu-isu tersebut. Pertama, sektor penanaman modal semakin dibutuhkan perannya untuk menggerakkan laju perekonomian sebagai kelanjutan kinerja yang telah dicapai dalam periode lima tahun sebelumnya.
"Pengembangan kegiatan penanaman modal tidak saja ditujukan untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, melainkan juga diarahkan untuk dapat menjawab tantangan persoalan mendasar, seperti pengembangan sektor strategis dan komoditas unggulan, reindustrialisasi, pemerataan penanaman modal, serta penurunan angka pengangguran dan kemiskinan,” paparnya.
Kemudian, dalam percaturan global, iklim penanaman modal dan iklim usaha yang ditandai dengan tingkat daya saing nasional terbilang masih rendah.
Serta tantangan ketidakpastian perekonomian global dalam lima tahun ke depan membawa dampak persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan dana internasional, khususnya penanaman modal langsung.
“Dalam situasi tersebut, Instansi Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota dihadapkan pada tuntutan peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan,” timpal Ishak.
Ishak Mekki menambahkan, dalam Rencana Strategis BKPM tahun 2010–2014, BKPM telah menetapkan target investasi swasta asing dan domestik sebesar Rp208,5 triliun pada 2010; Rp240 triliun pada 2011; Rp283,5 triliun pada 2012; Rp390,3 triliun pada 2013; dan Rp506,9 triliun pada tahun 2014; atau total sebesar Rp1.629,2 triliun pada periode 2010–2014.
Pencapaian target investasi tersebut, kata dia, jelas memerlukan berbagai upaya antara lain dimulai dari perencanaan, penataan dan penyempurnaan berbagai kebijakan sektor terkait.
"Peningkatan koordinasi antar pengambil keputusan di tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai kepada perbaikan prosedur perizinan dan non-perizinan, yang keseluruhannya bermuara mewujudkan kepastian hukum, aturan investasi yang jelas dan transparan, serta kemudahan pelayanan kepada para penanam modal (investor),” jelasnya.
Ishak menerangkan, seperti diketahui bersama bahwa aliran investasi baik global maupun lokal saat ini cenderung hanya mengalir ke negara maupun daerah (provinsi/kabupaten/kota) yang menjanjikan kepastian hukum, prospek keuntungan, serta menawarkan kemudahan dan pelayanan yang lebih baik kepada para investor.
Upaya pencapaian target investasi tahun ini dan tahun-tahun kedepan, lanjut dia, tidaklah lebih mudah. Namun, kita tidak boleh kehilangan harapan dan harus tetap untuk bersikap optimistis.
Ishak mengimbau, untuk mendukung dan menyukseskan visi dan misi pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014, melalui pelaksanaan program-program pembangunan yang selaras.
"Saya mengajak seluruh hadirin yang hadir pada acara ini untuk berperan aktif dalam memberikan masukan, kritik, dan saran sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai,” timpal Ishak.
Sementara itu Kepala Biro Perencanaan Program dan Anggaran BKPM RI Zainal Muttaqim mengatakan, bahwa acara yang dilaksanakan pada hari mempunyai arti penting dalam upaya menjadikan program kerja kegiatan BKPM sehingga harapannya agar program kerja atau kegiatan BKPM pada tahun 2015 dapat berhasil.
(sms)