Di Sumba 244 Siswa Tidak Lulus UN
A
A
A
WAINGAPU - Dari empat kabupaten di Pulau Sumba, yakni Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, total siswa peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan SMK yang dinyatakan tidak lulus mencapai 244 orang siswa.
Hanya Kabupaten Sumba Tengah saja yang keseluruhan siswa peserta UN yang lulus 100%.
Sementara Kabupaten Sumba Timur menduduki posisi puncak siswa SMK dan SMA yang dinyatakan tidak lulus yakni sebanyak 160 orang, disusul Sumba Barat 73 orang dan Sumba Barat Daya 11 orang.
Walau sebelumnya di Kabupaten Sumba Timur, melalui Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) telah menyerukan pihak sekolah untuk mengintruksikan siswanya untuk tidak melakukan aksi corat coret seragam juga melakukan konvoi, tradisi tahunan para siswa itu tetap ditemui.
Seperti terpantau sejak siang beberapa saat pasca pengumuman hasil UN, bahkan hingga jelang petang tadi, sejumlah siswa masih dapat dengan mudah ditemui di seputaran Kota Waingapu lengkap dengan seragam putih abu-abunya yang telah berbaur dengan warna cat dan coretan spidol.
“Kami tahu ada larangan untuk jangan corat coret tapi kami terlalu gembira Kak, apalagi seragam kami ada dua pasang, jadi satu pasangnya kami sumbang yang satu pasang ini kami pakai untuk corat coret dan senang-senang,” jelas Once seorang siswi SMK Negeri 01 Waingapu bersama David rekannya.
Hanya Kabupaten Sumba Tengah saja yang keseluruhan siswa peserta UN yang lulus 100%.
Sementara Kabupaten Sumba Timur menduduki posisi puncak siswa SMK dan SMA yang dinyatakan tidak lulus yakni sebanyak 160 orang, disusul Sumba Barat 73 orang dan Sumba Barat Daya 11 orang.
Walau sebelumnya di Kabupaten Sumba Timur, melalui Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga (Disdikpora) telah menyerukan pihak sekolah untuk mengintruksikan siswanya untuk tidak melakukan aksi corat coret seragam juga melakukan konvoi, tradisi tahunan para siswa itu tetap ditemui.
Seperti terpantau sejak siang beberapa saat pasca pengumuman hasil UN, bahkan hingga jelang petang tadi, sejumlah siswa masih dapat dengan mudah ditemui di seputaran Kota Waingapu lengkap dengan seragam putih abu-abunya yang telah berbaur dengan warna cat dan coretan spidol.
“Kami tahu ada larangan untuk jangan corat coret tapi kami terlalu gembira Kak, apalagi seragam kami ada dua pasang, jadi satu pasangnya kami sumbang yang satu pasang ini kami pakai untuk corat coret dan senang-senang,” jelas Once seorang siswi SMK Negeri 01 Waingapu bersama David rekannya.
(sms)