TNI Telusuri Penembakan Warga di Kebun Sawit Milik Sampoerna
A
A
A
Jajaran Kodim 0402/OKI langsung bergerak cepat ketika mengetahui ada warga sipil diduga diberondong senapan serbu M 16 di lahan sawit milik PT Gading Jaya (Sampoerna Group).
Pasi Intel Kodim 0402/OKI Lettu Inf Hata mengatakan, pihaknya sudah menemui langsung korban untuk memastikan apakah memang benar aparat TNI atau bukan yang menembaknya.
"Korban tidak melihat siapa pelakunya karena malam hari, dia bilang senjata laras panjang tapi tidak bisa dipastikan senjata serbu M 16," katanya, Rabu (21/5/2014).
Kodim 0402/OKI juga sudah mengkonfirmasi Babinsa yang bertugas di Desa Kayulabu yakni Serka Sayuti.
"Saat kejadian Serka Sayuti katanya sedang berada di KUD, tidak pernah melakukan penembakan di lokasi kejadian, lagi pula kalau memang senjata M 16 pasti kaki korban itu tembus, karena senjata yang digunakan TNI itu untuk membunuh bukan untuk melumpuhkan, tapi nanti kita akan lihat selongsong yang ada di TKP untuk mengetahui jenis proyektil dan senjatanya jenis apa," ungkapnya.
Menurut dia, peluru tajam itu bukan hanya bisa dipakai pada senjata milik TNI dan Polri saja, tetapi bisa juga digunakan untuk senjata rakitan.
"Disanakan banyak senjata rakitan, bisa jadi korban ditembak dengan senjata rakitan, tetapi nanti kita tetap akan periksa Serka Sayuti (Babinsa) Kayulabu untuk dimintai keterangan," pungkasnya.
Pasi Intel Kodim 0402/OKI Lettu Inf Hata mengatakan, pihaknya sudah menemui langsung korban untuk memastikan apakah memang benar aparat TNI atau bukan yang menembaknya.
"Korban tidak melihat siapa pelakunya karena malam hari, dia bilang senjata laras panjang tapi tidak bisa dipastikan senjata serbu M 16," katanya, Rabu (21/5/2014).
Kodim 0402/OKI juga sudah mengkonfirmasi Babinsa yang bertugas di Desa Kayulabu yakni Serka Sayuti.
"Saat kejadian Serka Sayuti katanya sedang berada di KUD, tidak pernah melakukan penembakan di lokasi kejadian, lagi pula kalau memang senjata M 16 pasti kaki korban itu tembus, karena senjata yang digunakan TNI itu untuk membunuh bukan untuk melumpuhkan, tapi nanti kita akan lihat selongsong yang ada di TKP untuk mengetahui jenis proyektil dan senjatanya jenis apa," ungkapnya.
Menurut dia, peluru tajam itu bukan hanya bisa dipakai pada senjata milik TNI dan Polri saja, tetapi bisa juga digunakan untuk senjata rakitan.
"Disanakan banyak senjata rakitan, bisa jadi korban ditembak dengan senjata rakitan, tetapi nanti kita tetap akan periksa Serka Sayuti (Babinsa) Kayulabu untuk dimintai keterangan," pungkasnya.
(sms)