Nama Karo SDM Polda Jatim Dicatut Dalam Penerimaan Bintara
A
A
A
SURABAYA - Penerimaan anggota Bintara Polisi Republik Indonesia (Polri) dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan.
Modusnya adalah dengan mencatut nama Karo Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jatim Kombes Pol Rachmad Mulyana.
Penipuan tersebut diawali dengan beredarnya pesan singkat SMS ke beberapa pendaftar penerimaan Bintara yang tidak lolos.
SMS tersebut berbunyi “Ijin, Sy AIPTU TONI / POLDA JATIM. Dapat perintah tuk menyampaikan ..... agar m'hubungi bpak ketua penitia skarang. Mengenai pendaftaran BRIGPOL TA 2014. KOMBES POL. RACHMAT MULYANA.
Hub: 0818438050”.
Selain nama Aiptu Toni, SMS serupa beredar atas nama Aiptu Doni. Selain itu, penipu yang mengatasnamakan Rachmad Mulyana mengaku mendapatkan perintah dari Kapolda Jatim, untuk menghubungi pendaftar Brigadir Polri yang tidak diterima, karena masih ada kekosongan tujuh orang.
Bagi pendaftar yang mendapatkan SMS tersebut, secara langsung akan masuk dan mengikuti pendidikan.
Namun pada ujung ujungnya, penipu tersebut meminta uang Rp11 juta, untuk diberikan pada pengawas dari Mabes Polri.
Menanggapi SMS tersebut, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setyono menandaskan bahwa SMS tersebut adalah bentuk penipuan.
Sebab, dalam penerimaan anggota Brigadir Polisi sudah dilakukan transparan dan tidak ada penggunaan uang. Kasus penipuan ini akan melaporkannya ke bidang kriminal umum Polda Jatim.
“Jelas ini penipuan, kami sudah melakukan secara transparan, kami minta pada masyarakat untuk tidak mudah percaya,” katanya.
Sementara itu, Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Rachmad Mulyana menegaskan bahwa SMS tersebut adalah penipuan.
Dia menandaskan, bahwa untuk setiap jenjang pengumuman selalu disampaikan oleh panitia setiap hari. “SOP sudah jelas dengan one day system, setiap tahapan tes langsung diumumkan,” tegasnya.
Untuk itu, dia meminta pada masyarakat agar tidak percaya pada siapa saja yang mengaku panitia dan bisa meloloskan peserta.
Kombes Pol Rachmad juga mengatakan bahwa di jajarannya tidak ada anggota bernama Aiptu Toni atau pun Doni. “Kami telah membentuk tim untuk melacak SMS tersebut,” tandasnya.
Berdasarkan penelusuran tim cyber Polda Jatim, diketahui SMS tersebut berasal dari Sulawesi.
Diduga, SMS itu dilakukan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam sindikat penipuan.
Sindikat tersebut berasal dari Sidenreng, Sulawesi Selatan. Disinyalir bahwa kelompok ini sudah lama beraksi dan selalu mengatasnamakan pejabat.
Kelompok penipuan ini sebenarnya sudah lama menjadi incaran polisi. Kombes Pol Rachmad juga menandaskan bahwa Polda Jatim sudah menetapkan mereka sebagai target operasi.
Modusnya adalah dengan mencatut nama Karo Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jatim Kombes Pol Rachmad Mulyana.
Penipuan tersebut diawali dengan beredarnya pesan singkat SMS ke beberapa pendaftar penerimaan Bintara yang tidak lolos.
SMS tersebut berbunyi “Ijin, Sy AIPTU TONI / POLDA JATIM. Dapat perintah tuk menyampaikan ..... agar m'hubungi bpak ketua penitia skarang. Mengenai pendaftaran BRIGPOL TA 2014. KOMBES POL. RACHMAT MULYANA.
Hub: 0818438050”.
Selain nama Aiptu Toni, SMS serupa beredar atas nama Aiptu Doni. Selain itu, penipu yang mengatasnamakan Rachmad Mulyana mengaku mendapatkan perintah dari Kapolda Jatim, untuk menghubungi pendaftar Brigadir Polri yang tidak diterima, karena masih ada kekosongan tujuh orang.
Bagi pendaftar yang mendapatkan SMS tersebut, secara langsung akan masuk dan mengikuti pendidikan.
Namun pada ujung ujungnya, penipu tersebut meminta uang Rp11 juta, untuk diberikan pada pengawas dari Mabes Polri.
Menanggapi SMS tersebut, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setyono menandaskan bahwa SMS tersebut adalah bentuk penipuan.
Sebab, dalam penerimaan anggota Brigadir Polisi sudah dilakukan transparan dan tidak ada penggunaan uang. Kasus penipuan ini akan melaporkannya ke bidang kriminal umum Polda Jatim.
“Jelas ini penipuan, kami sudah melakukan secara transparan, kami minta pada masyarakat untuk tidak mudah percaya,” katanya.
Sementara itu, Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Rachmad Mulyana menegaskan bahwa SMS tersebut adalah penipuan.
Dia menandaskan, bahwa untuk setiap jenjang pengumuman selalu disampaikan oleh panitia setiap hari. “SOP sudah jelas dengan one day system, setiap tahapan tes langsung diumumkan,” tegasnya.
Untuk itu, dia meminta pada masyarakat agar tidak percaya pada siapa saja yang mengaku panitia dan bisa meloloskan peserta.
Kombes Pol Rachmad juga mengatakan bahwa di jajarannya tidak ada anggota bernama Aiptu Toni atau pun Doni. “Kami telah membentuk tim untuk melacak SMS tersebut,” tandasnya.
Berdasarkan penelusuran tim cyber Polda Jatim, diketahui SMS tersebut berasal dari Sulawesi.
Diduga, SMS itu dilakukan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam sindikat penipuan.
Sindikat tersebut berasal dari Sidenreng, Sulawesi Selatan. Disinyalir bahwa kelompok ini sudah lama beraksi dan selalu mengatasnamakan pejabat.
Kelompok penipuan ini sebenarnya sudah lama menjadi incaran polisi. Kombes Pol Rachmad juga menandaskan bahwa Polda Jatim sudah menetapkan mereka sebagai target operasi.
(sms)