Ikut Pesta Kelulusan, Alumni Kena Bacok

Selasa, 20 Mei 2014 - 18:17 WIB
Ikut Pesta Kelulusan, Alumni Kena Bacok
Ikut Pesta Kelulusan, Alumni Kena Bacok
A A A
KENDAL - Hari pengumuman kelulusan SMA yang bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional 2014, di Kabupaten Kendal, diwarnai dengan aksi tawuran pelajar. Aparat Polres Kendal pun melakukan penyisiran.

Dari hasil penyisiran petugas, diamankan lebih dari 36 pelajar. Mereka yang diamankan kedapatan sedang pesta minuman keras dan melakukan konvoi hendak tawuran. Selanjutnya mereka diamankan di Mapolres Kendal.

Di antara siswa tersebut, seorang terluka usai terlibat tawuran dengan sekolah lain dengan inisial SY. Selain terluka, SY juga mabuk. Setelah didalami, ternyata SY merupakan alumni yang sudah lulus SMA tahun lalu.

Dalam penyisiran itu, petugas juga menyita puluhan sepeda motor milik siswa. Razia tersebut dilakukan di sudut-sudut kota yang memungkinkan untuk dipakai sebagai tempat nongkrong.

Wakapolres Kendal Kompol Mulyawati Syam mengatakan, pihaknya akan menindak tegas setiap perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan siswa sekolah, seperti tawuran dan membawa minuman keras.

"Bagaimanapun mereka anak-anak, perlu diberikan pengertian, kami akan panggil guru dan orangtua mereka agar lebih intensif dalam mendidik," tutur Mulyawati, Selasa (20/5/2014).

Kasat Narkoba Polres Kendal AKP Lilik Purwoko menambahkan, penyisiran tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga adanya tawuran pelajar di sekitar Stadion Utama Kebondalem.

“Namun, saat dilakukan razia, puluhan pelajar kabur terpencar. Sehingga kami pun terpaksa menyisir ke sejumlah lokasi lain,” katanya.

Selain memberikan pengarahan, pihaknya juga langsung mengadakan tes urine kepada para siswa yang terazia tersebut. Tes urine tersebut bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kendal.

"Tujuannya mengantisipasi peredaran narkoba di kalangan pelajar. Kami koordinasikan dengan BNN, apakah nanti mereka kita rehab atau proses hukum," papar dia.

Sementara itu, seorang siswa yang terazia, DP mengaku masih duduk di bangku kelas satu SMA. Saat terjadi razia, dia hanya menemani kakak kelasnya untuk pesta minuman keras. “Tapi saya tidak ikut minum,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5361 seconds (0.1#10.140)