Dampak Kerusuhan di Boyolali, sekolah ditutup

Selasa, 20 Mei 2014 - 13:25 WIB
Dampak Kerusuhan di Boyolali, sekolah ditutup
Dampak Kerusuhan di Boyolali, sekolah ditutup
A A A
BOYOLALI - Kerusuhan yang terjadi di Kalitlawah, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Boyolali, Jawa Tengah, berakibat panjang. Para anak-anak, terutama siswa SD yang akan mengikuti ujian nasional menjadi takut berangkat ke sekolah.

Bahkan, pada hari kedua ujian, para siswa sengaja datang ke sekolah tanpa mengenakan seragam. Situasi desa tersebut, hingga kini masih panas mencekam. Warga desa setempat banyak yang belum berani kembali ke rumah masing-masing.

Salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Alhidayah yang berada di ujung desa tersebut, terpaksa ditutup. Pihak sekolah takut para siswa menjadi sasaran serangan.

Tak banyak persiapan yang dilakukan para siswa, mengingat beberapa hari ini mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman menghindari serangan kelompok beladiri tertentu, pada Minggu 18 Mei 2014 dini hari.

Sejumlah siswa terpaksa mengikuti ujian tanpa mengenakan seragam sekolah, karena seragam mereka tertinggal di rumah dan mereka takut untuk mengambilnya.

Penyerbuan yang terjadi pada akhir pekan lalu cukup mengganggu para siswa. Pihak sekolah mendapati sejumlah siswa yang datang ke sekolah dalam keadaan lapar akibat belum sarapan.

Pihak sekolah langsung menyediakan makanan ringan untuk para siswa. Sementara itu, untuk ujian nasional bahasa Indonesia yang tidak terselenggarakan pada Senin 19 Mei 2014 akan dilakukan susulan pada Juni mendatang.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7770 seconds (0.1#10.140)