Anak Tersangka Pembocor UN Tidak Akan Dipidanakan
A
A
A
BANDUNG - Polisi menegaskan tidak akan memproses anak dari AM, salah seorang tersangka pembocor soal ujian nasional (UN) yang ditahan Mapolda Jawa Barat.
"Sejauh ini motifnya hanya sayang anak. Dalam hal ini mungkin bentuk kasih sayang yang lebih tapi salah sebagai orangtua," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, Senin (19/5/2014).
Martinus mengatakan, atas motif, hasil penyelidikan, dan kesepakatan bersama antara Polisi dan Ombudsman, anak AM yang menerima pertama kali soal UN tersebut tidak akan dipidanakan. "Kami secara tegas tidak akan melanjutkan kepada anak-anaknya. Mereka ini hanya korban dan hanya saksi. Untuk keterlibatan mereka kami tidak akan lakukan pengusutan," tegasnya.
Di tempat yang saman, Kepala Ombudsman Jabar Haneda Sri Lastoto mengapresiasi kinerja penyidik yang telah berhasil mengungkap kasus tersebut. Pihaknya berharap, dengan terungkapnya kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi instansi terkait untuk memperbaiki kwalitas pendidikan di Indonesia.
"Ini menjadi momen penting agar tahun ke depan tidak tercederai lagi dengan hal yang tidak memanfaat. Semua berharap bisa berlaku jujur," pungkasnya.
"Sejauh ini motifnya hanya sayang anak. Dalam hal ini mungkin bentuk kasih sayang yang lebih tapi salah sebagai orangtua," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, Senin (19/5/2014).
Martinus mengatakan, atas motif, hasil penyelidikan, dan kesepakatan bersama antara Polisi dan Ombudsman, anak AM yang menerima pertama kali soal UN tersebut tidak akan dipidanakan. "Kami secara tegas tidak akan melanjutkan kepada anak-anaknya. Mereka ini hanya korban dan hanya saksi. Untuk keterlibatan mereka kami tidak akan lakukan pengusutan," tegasnya.
Di tempat yang saman, Kepala Ombudsman Jabar Haneda Sri Lastoto mengapresiasi kinerja penyidik yang telah berhasil mengungkap kasus tersebut. Pihaknya berharap, dengan terungkapnya kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi instansi terkait untuk memperbaiki kwalitas pendidikan di Indonesia.
"Ini menjadi momen penting agar tahun ke depan tidak tercederai lagi dengan hal yang tidak memanfaat. Semua berharap bisa berlaku jujur," pungkasnya.
(zik)