Massa Gelar Demo Tolak Penutupan Dolly

Senin, 19 Mei 2014 - 11:21 WIB
Massa Gelar Demo Tolak Penutupan Dolly
Massa Gelar Demo Tolak Penutupan Dolly
A A A
SURABAYA - Aksi penolakan penutupan lokalisasi Dolly terus berlanjut. Massa tergabung dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL) kembali menggelar aksi demo menolak penutupan itu di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, Sawahan, Surabaya.

Sekitar 500 orang melakukan long march dari Gang Dolly menuju kantor kelurahan tersebut. Sambil membentangkan sejumlah poster warga ini meneriakkan yel-yel berisikan penolakkan penutupan lokalisasi yang konon pernah terbesar se-Asia Tenggara.

Korlap aksi, Pokemon mengatakan ada beberapa tuntutan dalam aksi ini kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Yakni membatalkan penutupan lokalisasi Dolly paada 19 Juni 2014 mendatang.

"Pemkot Surabaya harus membatalkan niatnya untuk menutup Dolly. Kami menolak penutupan," katanya, Senin (19/5/2014).

FPL juga menyatakan menolak segala bentuk diskriminasi dan intimidasi yang tujukan kepada lokalisasi Dolly. Seperti menjadi sarang narkoba.

"Kami juga meminta segala aktifitas yang menimbulkan keresahan dan ketidak nyamanan masyarakat lokalisasi yang jelas-jelas melanggar hak asasi manusia," tandasnya.

Dalam orasinya, Pokemon mengatakan jika sampai Dolly ditutup, maka yang terjadi ada lebih dari 3000 anak kehilangan hak untuk menikmati pendidikan dan kesejahteraan.

Kemudian ada 13 ribu rakyat yang selama ini menggantungkan dilokalisasi Dolly kehilangan sumber penghidupannya yang akan berdampak pada pengangguran dan kemiskinan yang bisa memperluas masalah-masalah sosial.

Aksi ini tidak hanya diikuti para mucikari dan PSK saja, tetapi juga diikuti masyarakat sekitar seprti pedagang kaki lima, buruh cuci, tukang becak dan lainnya yang setiap hari mangkal di lokalisasi dolly. Para pendemo juga mengenakan kostum pocong yang bertuliskan 'Kami Siap Mati Dolly Ditutup'.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6277 seconds (0.1#10.140)