Dua pasien suspect MERS masuk RSUP M Djamil Padang
A
A
A
Sindonews.com - RSUP M. Djamil Padang, Sumatera Barat, kembali menerima dua orang pasien diduga terserang virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) atau sindrom pernapasan Timur Tengah.
Menurut Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP Dr M. Djamil, Padang, Gustafianof, dua pasien itu masuk pada Selasa (13/5/2014) dengan jam yang berbeda. "N (70) warga Kota Padang masuk pada pukul 22.00 WIB, dia datang sendiri ke IGD rumah sakit. Sedangkan B (60) dirujuk dari RSUD Solok pada pukul 23.00 WIB," ujarnya, Rabu (14/5/2014).
Gejala yang dialami kedua pasien itu sama, yakni demam, sesak napas dan batuk-batuk. Keduanya sudah dimasukkan ruang isolasi lantai III Penyakit Dalam. "Saat ini telah diberikan infus dan oksigen, sementara sampel cairan tenggorokan juga telah dikirimkan ke Litbang Kemenkes," tambahnya.
Sampai hari ini, kata Gutafianof, sudah delapan orang pasien suspect virus MERS-CoV. Empat di antaranya telah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. "Untuk pasien SY, warga Padang, masih dirawat, sudah ada perkembangan positif dan hasil labor cairan tenggorokannya diperkirakan hari ini atau besok datang," ungkapnya.
Sementara Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumbar Syamsuir mengingatkan masyarakat untuk lebih memprioritaskan kesehatan ketimbang buru-buru melaksanakan ibadah umrah. "Mengingat saat ini di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, tengah merebak virus korona MERS atau sindrom pernapasan Timur Tengah,'' katanya.
Syamsuir mengakui, Kemenag tidak berhak melarang masyarakat untuk beribadah umrah. Tapi alangkah lebih memprioritaskan kesehatan untuk sementara waktu hingga virus MERS mereda.
Menurut Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP Dr M. Djamil, Padang, Gustafianof, dua pasien itu masuk pada Selasa (13/5/2014) dengan jam yang berbeda. "N (70) warga Kota Padang masuk pada pukul 22.00 WIB, dia datang sendiri ke IGD rumah sakit. Sedangkan B (60) dirujuk dari RSUD Solok pada pukul 23.00 WIB," ujarnya, Rabu (14/5/2014).
Gejala yang dialami kedua pasien itu sama, yakni demam, sesak napas dan batuk-batuk. Keduanya sudah dimasukkan ruang isolasi lantai III Penyakit Dalam. "Saat ini telah diberikan infus dan oksigen, sementara sampel cairan tenggorokan juga telah dikirimkan ke Litbang Kemenkes," tambahnya.
Sampai hari ini, kata Gutafianof, sudah delapan orang pasien suspect virus MERS-CoV. Empat di antaranya telah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. "Untuk pasien SY, warga Padang, masih dirawat, sudah ada perkembangan positif dan hasil labor cairan tenggorokannya diperkirakan hari ini atau besok datang," ungkapnya.
Sementara Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumbar Syamsuir mengingatkan masyarakat untuk lebih memprioritaskan kesehatan ketimbang buru-buru melaksanakan ibadah umrah. "Mengingat saat ini di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, tengah merebak virus korona MERS atau sindrom pernapasan Timur Tengah,'' katanya.
Syamsuir mengakui, Kemenag tidak berhak melarang masyarakat untuk beribadah umrah. Tapi alangkah lebih memprioritaskan kesehatan untuk sementara waktu hingga virus MERS mereda.
(zik)