Pakar hewan mancanegara latih 60 petugas KBS
A
A
A
Sindonews.com - Para pakar satwa dari luar negeri silih berganti memberi pelatihan pada pegawai Kebun Binatang Surabaya (KBS). Mulai Senin 12-14 Mei 2014 tiga anggota South East Asian Zoos Association (SEAZA) memberi pelatihan pada para zoo keeper kebun binatang kebanggaan warga Surabaya tersebut.
Mereka adalah Distinguished Research Professor dari Tajen University Prof G Agoramoorthy PhD, Assistant Director of Zoology at Singapore Zoo Sam Alagappasamy dan Senior Wildlife Veterinarian and Director of Taiping Zoo Dr Kevin Lazarus.
Pelatihan bertajuk Animal Keeper Traning Course “Responsible Zoo Keeping” ini tidak hanya diikuti oleh para zoo keeper, tapi juga paramedik, ahli nutrisi satwa serta dokter hewan. Total peserta berjumlah sekitar 60 orang.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjuningrum mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mencintai satwa.
“Jadi, pemahaman akan pekerjaan zoo keeper itu tidak sekadar pagi datang kasih makan terus selesai. Namun lebih dari itu, seorang zoo keeper harus mengetahui lebih dalam tentang perilaku satwa. Kalau satwa sakit apa yang harus dilakukan,” ujarnya saat ditemui dalam acara pembukaan pelatihan di KBS, Selasa (13/5/2014).
Kegiatan pelatihan zoo keeper KBS diawali dengan pemberian teori oleh ketiga pakar di ruang auditorium. Setelah itu, dilanjutkan dengan peninjauan ke seluruh area kandang KBS.
Selain kandang kera, kandang gajah, rusa, sapi, dan beberapa hewan lain juga tak luput dari pengamatan ketiga pakar tersebut.
Komunikasi antara Agoramoorthy dan kedua rekannya dengan para zoo keeper pun berlangsung dua arah. Tak jarang mereka terlibat diskusi serius soal tata cara penanganan satwa di KBS.
“Hari ini kami identifikasi masalah secara sekilas. Kemudian berlanjut pada praktik para zoo keeper. Nanti akan kami minta mereka (keeper) untuk mempraktikan bagaimana cara menangani hewan. Nah, dari situ akan diberikan masukan,” kata Agoramoorthy.
Pria berperawakan tinggi besar ini mengatakan bahwa zoo keeper merupakan elemen
penting dalam penanganan hewan. Zoo keeper adalah pilar sebuah kebun binatang.
Itulah sebabnya, pihak SEAZA berinisiatif membantu memberi pelatihan dari elemen yang memang paling dekat dengan satwa.
“Pembenahan kebun binatang perlu dimulai dari struktur yang paling bawah dan paling dekat dengan satwa,” katanya.
Pada kesempatan itu, Agoramoorthy juga mengungkapkan bahwa dia sempat melakukan assesement di KBS pada 2001. Hasilnya sangat mengejutkan.
Kala itu, KBS ternyata menduduki posisi kebun binatang terbaik kedua se-Indonesia. Bahkan, untuk kategori kesejahteraan dan tanggung jawab akan satwa, KBS tercatat yang terbaik.
Semua rincian hasil itu dituangkan Agoramoorthy kedalam bukunya tentang kumpulan hasil audit kebun binatang-kebun binatang di Malaysia, Singapura, Indonesia dan sejumlah negara di Asia.
Agoramoorthy menilai, ada banyak faktor sebuah kebun binatang bisa berubah kondisi.
Namun, terlepas dari itu semua menurut dia KBS masih menyimpan potensi untuk kembali menjadi kebun binatang terbaik.
Apalagi, dia tahu betul bahwa Pemkot Surabaya sangat mendukung dengan berkomitmen mengembalikan KBS pada masa kejayaannya.
“Kedatangan saya ini juga karena diminta oleh Wali Kota Surabaya. Beliau bertekad membenahi KBS dan itu sangat bagus bagi perkembangan kebun binatang ini,” paparnya.
Mereka adalah Distinguished Research Professor dari Tajen University Prof G Agoramoorthy PhD, Assistant Director of Zoology at Singapore Zoo Sam Alagappasamy dan Senior Wildlife Veterinarian and Director of Taiping Zoo Dr Kevin Lazarus.
Pelatihan bertajuk Animal Keeper Traning Course “Responsible Zoo Keeping” ini tidak hanya diikuti oleh para zoo keeper, tapi juga paramedik, ahli nutrisi satwa serta dokter hewan. Total peserta berjumlah sekitar 60 orang.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Ratna Achjuningrum mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mencintai satwa.
“Jadi, pemahaman akan pekerjaan zoo keeper itu tidak sekadar pagi datang kasih makan terus selesai. Namun lebih dari itu, seorang zoo keeper harus mengetahui lebih dalam tentang perilaku satwa. Kalau satwa sakit apa yang harus dilakukan,” ujarnya saat ditemui dalam acara pembukaan pelatihan di KBS, Selasa (13/5/2014).
Kegiatan pelatihan zoo keeper KBS diawali dengan pemberian teori oleh ketiga pakar di ruang auditorium. Setelah itu, dilanjutkan dengan peninjauan ke seluruh area kandang KBS.
Selain kandang kera, kandang gajah, rusa, sapi, dan beberapa hewan lain juga tak luput dari pengamatan ketiga pakar tersebut.
Komunikasi antara Agoramoorthy dan kedua rekannya dengan para zoo keeper pun berlangsung dua arah. Tak jarang mereka terlibat diskusi serius soal tata cara penanganan satwa di KBS.
“Hari ini kami identifikasi masalah secara sekilas. Kemudian berlanjut pada praktik para zoo keeper. Nanti akan kami minta mereka (keeper) untuk mempraktikan bagaimana cara menangani hewan. Nah, dari situ akan diberikan masukan,” kata Agoramoorthy.
Pria berperawakan tinggi besar ini mengatakan bahwa zoo keeper merupakan elemen
penting dalam penanganan hewan. Zoo keeper adalah pilar sebuah kebun binatang.
Itulah sebabnya, pihak SEAZA berinisiatif membantu memberi pelatihan dari elemen yang memang paling dekat dengan satwa.
“Pembenahan kebun binatang perlu dimulai dari struktur yang paling bawah dan paling dekat dengan satwa,” katanya.
Pada kesempatan itu, Agoramoorthy juga mengungkapkan bahwa dia sempat melakukan assesement di KBS pada 2001. Hasilnya sangat mengejutkan.
Kala itu, KBS ternyata menduduki posisi kebun binatang terbaik kedua se-Indonesia. Bahkan, untuk kategori kesejahteraan dan tanggung jawab akan satwa, KBS tercatat yang terbaik.
Semua rincian hasil itu dituangkan Agoramoorthy kedalam bukunya tentang kumpulan hasil audit kebun binatang-kebun binatang di Malaysia, Singapura, Indonesia dan sejumlah negara di Asia.
Agoramoorthy menilai, ada banyak faktor sebuah kebun binatang bisa berubah kondisi.
Namun, terlepas dari itu semua menurut dia KBS masih menyimpan potensi untuk kembali menjadi kebun binatang terbaik.
Apalagi, dia tahu betul bahwa Pemkot Surabaya sangat mendukung dengan berkomitmen mengembalikan KBS pada masa kejayaannya.
“Kedatangan saya ini juga karena diminta oleh Wali Kota Surabaya. Beliau bertekad membenahi KBS dan itu sangat bagus bagi perkembangan kebun binatang ini,” paparnya.
(sms)