Unilever siap ganti rugi kerusakan Taman Bungkul
A
A
A
Sindonews.com - PT Unilever Indonesia Tbk, selaku penyelenggara program bagi-bagi es krim wall's gratis di Taman Bungkul, Minggu 11 Mei 2014 lalu, siap bertanggung jawab dan menanggung semua biaya kerugian yang dialami Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Insiden kerusakan taman akibat membludaknya jumlah warga yang datang merupakan kejadian yang tidak diprediksi oleh penyelenggara.
Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan mengatakan, pihaknya tidak menyangka bahwa, antusiasme warga Surabaya akan es krim gratis sangat tinggi.
Dari pihak panitia penyelenggara hanya menyiapkan sebanyak 10.000 buah. Tapi, pengunjung yang datang mencapai 70.000 orang. Bahkan, banyak juga pengunjung yang datang dari luar Kota Surabaya.
“Kejadian ini akan kami jadikan pelajaran. Kami akan segera sowan ke Bu Risma. Kami akan perbaiki semua kerusakan yang ada,” timpalnya.
Terkait rencana Pemkot Surabaya melaporkan ke ranah hukum, Dion tidak banyak memberi tanggapan.
Namun dia memastikan bahwa, dalam even ini, pihaknya sudah mengantongi izin. Izin itu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya, Polsek Wonokromo dan juga Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya.
Atas insiden kerusakan Taman Bungkul pihaknya berjanji akan lebih baik dalam menyelenggarakan kegiatan.
“Kami akan instropeksi. Sekali lagi kami minta maaf. Kami juga sudah layangkan surat permintaan maaf ke wali kota. Kami mohon maaf dan akan bertanggung jawab,” katanya.
Dari pantauan di lapangan menunjukkan, jumlah tanaman yang mengalami kerusakan ini cukup banyak.
Kerusakan membentang sepanjang 200 meter di median jalan. Mulai dekat Jalan Juwono hingga depan bekas kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim).
Di ruas jalan tersebut, terlihat petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya sedang membenahi taman di tengah jalan tersebut.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga nampak turun dari mobilnya untuk memantau pembangunan kembali taman yang rusak itu. Semua tanaman yang rusak, diambili dan dikumpulkan.
Sebuah truk bego mini juga nampak sedang meratakan tanah untuk dasar taman yang baru.
Insiden kerusakan taman akibat membludaknya jumlah warga yang datang merupakan kejadian yang tidak diprediksi oleh penyelenggara.
Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan mengatakan, pihaknya tidak menyangka bahwa, antusiasme warga Surabaya akan es krim gratis sangat tinggi.
Dari pihak panitia penyelenggara hanya menyiapkan sebanyak 10.000 buah. Tapi, pengunjung yang datang mencapai 70.000 orang. Bahkan, banyak juga pengunjung yang datang dari luar Kota Surabaya.
“Kejadian ini akan kami jadikan pelajaran. Kami akan segera sowan ke Bu Risma. Kami akan perbaiki semua kerusakan yang ada,” timpalnya.
Terkait rencana Pemkot Surabaya melaporkan ke ranah hukum, Dion tidak banyak memberi tanggapan.
Namun dia memastikan bahwa, dalam even ini, pihaknya sudah mengantongi izin. Izin itu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya, Polsek Wonokromo dan juga Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya.
Atas insiden kerusakan Taman Bungkul pihaknya berjanji akan lebih baik dalam menyelenggarakan kegiatan.
“Kami akan instropeksi. Sekali lagi kami minta maaf. Kami juga sudah layangkan surat permintaan maaf ke wali kota. Kami mohon maaf dan akan bertanggung jawab,” katanya.
Dari pantauan di lapangan menunjukkan, jumlah tanaman yang mengalami kerusakan ini cukup banyak.
Kerusakan membentang sepanjang 200 meter di median jalan. Mulai dekat Jalan Juwono hingga depan bekas kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim).
Di ruas jalan tersebut, terlihat petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya sedang membenahi taman di tengah jalan tersebut.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga nampak turun dari mobilnya untuk memantau pembangunan kembali taman yang rusak itu. Semua tanaman yang rusak, diambili dan dikumpulkan.
Sebuah truk bego mini juga nampak sedang meratakan tanah untuk dasar taman yang baru.
(sms)