Satu lagi terduga MERS masuk RS M Djamil Padang
A
A
A
Sindonews.com - Satu lagi pasien suspect virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) masuk ke RSUP M. Djamil Padang. Total, di rumah sakit itu ada tiga orang terduga MERS.
Pasien yang masuk Jumat (9/5/2014) pukul 13.38 WIB itu berinisial NN (62), berjenis kelamin perempuan. Pasien ini adalah warga Jorong Koto Gadang, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. "Ibu itu umrah pada 26 April lalu dan baru tiga hari lalu kembali dari Mekkah," ujar Lisma (25) menantu pasien, di RSUP M. Djamil Padang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Padang, Sumatera Barat.
Saat pulang, NN mengalami batuk-batuk, flu, dan demam. Lama-lama, flu dan batuk semakin tinggi. "Akhirnya keluarga membawa Ibu ke Puskemas Palembayan. Petugas medis yang menerima pasien tersebut telah memberikan obat-obatan seperti demam, batuk, dan flu, tapi kondisi Ibu semakin menjadi-jadi," tutur Lisma.
Melihat kondisi itu, akhirnya NN dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang. NN langsung dimasukkan ruang isolasi di lantai II. Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP Dr M Djamil Padang, Gustavianof menjelaskan, saat ini dua kondisi pasien yang masuk sejak kemarin seperti Z (86) rujukan dari Pariaman dan N (77) dari Bukittinggi belum ada perubahan signifikan.
"Yang berubah baru demamnya. Sesak napas dan batuk-batuk terus diberikan bantuan pernapasan. Beberapa yang diteliti di rumah sakit di Padang sudah dilakukan. Hanya saja, pemeriksaan laboratorium khusus lendir harus dibawa ke Jakarta," ungkapnya.
Jika dua pasien itu positif virus MERS, RS di Jakarta akan melaporkan secepatnya, paling lambat tiga hari. "Tapi kalau negatif mungkin laporannya satu minggu," ujarnya.
Untuk pasien suspect tersebut sudah disiapkan ruangan yang masing-masing berkapasitas empat tempat tidur. Sampai hari ini, baru tiga tempat tidur dalam satu ruangan yang terisi.
Pasien yang masuk Jumat (9/5/2014) pukul 13.38 WIB itu berinisial NN (62), berjenis kelamin perempuan. Pasien ini adalah warga Jorong Koto Gadang, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. "Ibu itu umrah pada 26 April lalu dan baru tiga hari lalu kembali dari Mekkah," ujar Lisma (25) menantu pasien, di RSUP M. Djamil Padang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Padang, Sumatera Barat.
Saat pulang, NN mengalami batuk-batuk, flu, dan demam. Lama-lama, flu dan batuk semakin tinggi. "Akhirnya keluarga membawa Ibu ke Puskemas Palembayan. Petugas medis yang menerima pasien tersebut telah memberikan obat-obatan seperti demam, batuk, dan flu, tapi kondisi Ibu semakin menjadi-jadi," tutur Lisma.
Melihat kondisi itu, akhirnya NN dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang. NN langsung dimasukkan ruang isolasi di lantai II. Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP Dr M Djamil Padang, Gustavianof menjelaskan, saat ini dua kondisi pasien yang masuk sejak kemarin seperti Z (86) rujukan dari Pariaman dan N (77) dari Bukittinggi belum ada perubahan signifikan.
"Yang berubah baru demamnya. Sesak napas dan batuk-batuk terus diberikan bantuan pernapasan. Beberapa yang diteliti di rumah sakit di Padang sudah dilakukan. Hanya saja, pemeriksaan laboratorium khusus lendir harus dibawa ke Jakarta," ungkapnya.
Jika dua pasien itu positif virus MERS, RS di Jakarta akan melaporkan secepatnya, paling lambat tiga hari. "Tapi kalau negatif mungkin laporannya satu minggu," ujarnya.
Untuk pasien suspect tersebut sudah disiapkan ruangan yang masing-masing berkapasitas empat tempat tidur. Sampai hari ini, baru tiga tempat tidur dalam satu ruangan yang terisi.
(zik)